Advertisement
Berlangsung Cuma 7 Hari, Pasar Kangen TBY Start Mulai 18 September
Ilustrasi Pasar Kangen di TBY. - Harian Jogja/Desi Suryanto
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pasar Kangen TBY siap digelar pada 18-24 September di Taman Budaya Yogyakarta dengan menghadirkan 152 stan kuliner dan 66 stan kerajinan serta barang antik.
Kepala Taman Budaya Yogyakarta Purwiati menuturkan berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan Pasar Kangen TBY pada tahun imi hanya berlangsung selama tujuh hari.
Advertisement
“Selama sepekan, pengunjung akan dimanjakan dengan beragam kuliner tradisional khas Jogja dan Nusantara yang seluruhnya menggunakan bahan dasar lokal hasil bumi sendiri dan penuh makna keberlanjutan,” tuturnya dalam jumpa pers di TBY, Jumat (12/9/2025).
Purwanti mengatakan pelaksanaan tahun ini sempat ditunda, dari yang semestinya digelar pada 7-13 September 2025. Penundaan dilakukan mengingat situasi pada waktu itu sedang marak gelombang unjuk rasa sehingga keamanan wilayah DIY ditingkatkan.
Selama tujuh hari pelaksanaan, Pasar Kangen TBY berlangsung dari pukul 15.00 WIB sampai 22.00 WIB. Area acara tetap menggunakan kompleks di dalam TBY meski saat ini ada pengerjaan renovasi bangunan.
Meski jumlah peserta dikurangi, di Pasar Kangen TBY akan tetap ada gelaran pertunjukan. Akan ada 19 kelompok kesenian yang mengisi acara dan dua kali pergelaran wayang kulit.
Inisiator Pasar Kangen Yogyakarta Ong Hari Wahyu mengungkapkan festival tahunan ini mengusung tajuk Nandur Opo Sing Dipangan, Mangan Opo Sing Ditandur.
“Tanpa mengurangi esensi dari Pasar Kangen TBY, pelaksanaan tahun ini yang cuma tujuh hari menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia akibat kebijakan efisiensi pemerintah,” paparnya.
Ada sebanyak 1.136 pendaftar yang berminat mengisi stan-stan Pasar Kangen TBY namun setelah dikurasi menjadi 152 untuk kuliner tradisional dan 66 kerajinan atau barang antik.
Soal tajuk Pasar Kangen TBY kali ini, Ong mengatakan implementasinya pada bahan produk-produk pangan yang digunakan peserta mesti dari lokal, seperti singkong dan jagung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Soal Ritel Besar, Kemenko PM Susun Pemerataan Rantai Bisnis yang Adil
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



