Advertisement
Kasus Kematian Diplomat ADP, Istri Minta Transparansi

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Kasus kematian diplomat Arya Daru Pangayunan (ADP) masih jadi misteri. Istrinya, Meta Ayu Puspitantri, meminta penyelidikan transparan.
Perempuan yang akrab disapa Pita itu menyebut ADP adalah sosok terbaik yang pernah ia kenal dan meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas kematian suaminya.
Advertisement
“Sebegitu berharganya Mas Daru bagi saya, bagi anak-anak, orang tua, dan keluarga. Saya sangat meyakini siapa pun yang pernah berinteraksi dengan beliau pasti merasakan ketulusan dan kebaikannya,” ungkap Meta, Sabtu (27/9/2025).
Pita mengenang perjalanan hidupnya bersama ADP sejak kecil. Ia bercerita, hubungannya dengan sang suami sudah terjalin sejak duduk di bangku kelas 5 SD di Jogja. “Kenangan kami bukan hanya saat menikah atau pacaran, tapi sejak kecil. Dari SD, SMP, sampai SMA, selalu ada cerita bersama. Hidup kami mungkin terlihat datar bagi orang lain, tapi bagi kami itu sangat membahagiakan,” ujarnya.
Menurut Pita, ADP dikenal sebagai pribadi penyabar, pendengar yang baik, dan selalu menjaga tutur kata. “Saya banyak belajar kesabaran dari beliau. Mas Daru tidak pernah neko-neko, dan kami sudah sangat cukup satu sama lain,” ungkapnya.
Pita juga menyampaikan harapan besar agar kasus kematian suaminya diselesaikan secara jujur dan transparan. Ia meminta tidak ada lagi framing negatif terhadap ADP. “Saya memohon kepada Bapak Presiden, Kapolri, dan Menteri Luar Negeri agar kasus ini dapat diungkap seterang-terangnya,” katanya.
Penasihat hukum keluarga ADP, Nicolai Aprilindo, menjelaskan alasan Pita baru berani berbicara ke publik. Menurutnya, Pita mengalami trauma mendalam setelah kehilangan suami secara mendadak, padahal keluarga tengah bersiap berangkat ke Finlandia menyusul penugasan ADP sebagai Sekretaris II KBRI Helsinki.
“Semua persiapan sudah selesai: paspor dan visa sudah ada, biaya perjalanan cair, bahkan keluarga besar dijadwalkan berangkat ke Jakarta sebelum ke Helsinki. Namun tiba-tiba kabar duka datang,” papar Nicolai.
Ia menegaskan, keluarga masih menyimpan banyak tanda tanya terkait kematian ADP yang hingga kini belum terjawab oleh penyelidikan Polda Metro Jaya. “Inilah yang menjadi tugas kita bersama. Kasus ini tidak boleh jadi kasus gelap, tidak boleh menguap begitu saja. Apalagi ini menyangkut seorang diplomat aparatur negara,” ujarnya.
Nicolai menambahkan, tim penasihat hukum sudah berkomunikasi langsung dengan Menteri Luar Negeri, Sugiono. Pihak Kemenlu, kata dia, juga mendorong agar penyelidikan dilakukan secara menyeluruh. “Menteri Luar Negeri sangat berharap kasus ini dibuka, diungkap seterang-terangnya, demi ketenangan arwah almarhum dan demi moralitas jajaran Kemenlu,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Demo Kasus Keracunan MBG, Emak-Emak di Jogja Bawa Panci hingga Teflon
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Sabtu 27 September 2025
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Hari Ini, Sabtu 27 Sept 2025
- Kasus Dugaan Monopoli BBM Nelayan Sadeng Dilaporkan ke Empat Instansi
- Jadwal KA Prameks Jogja Kutoarjo Hari Ini, Sabtu 27 September 2025
Advertisement
Advertisement