Advertisement

BMKG Imbau Warga DIY Waspada Cuaca Ekstrem di Oktober

Newswire
Selasa, 30 September 2025 - 15:07 WIB
Sunartono
BMKG Imbau Warga DIY Waspada Cuaca Ekstrem di Oktober Ilustrasi petir di tengah cuaca ekstrem. - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengimbau masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama peralihan musim kemarau ke musim hujan pada September-Oktober 2025.

"Perlu diwaspadai cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung, dan potensi hujan es yang dapat terjadi pada periode tersebut," ujar Kepala Stasiun Klimatologi DIY Reni Kraningtyas, Selasa (30/9/2025).

Advertisement

Reni menyebut awal musim hujan di DIY diprakirakan terjadi pada Dasarian I sampai Dasarian III Oktober 2025. Dibandingkan normalnya, kata dia, awal musim hujan tahun ini sebagian besar maju satu dasarian.

BACA JUGA: Puluhan Gambar Muncul Saat Pembukaan Cupu Panjala Gunungkidul

Adapun sifat hujan musim hujan tahun ini diprediksi normal dengan puncak musim hujan pada Januari-Februari 2026. Jumlah curah hujan selama musim ini, lanjut Reni, diperkirakan berkisar antara 1.001 hingga lebih dari 3.000 milimeter.

Selama Oktober 2025, kata dia, BMKG memprediksi curah hujan berkisar 151-500 milimeter per bulan dengan sifat hujan atas normal.

Berikutnya pada November 2025 diprakirakan meningkat menjadi 201 atau lebih dari 500 milimeter per bulan dengan sifat hujan atas normal. Sedangkan Desember 2025 sekitar 201-500 milimeter dengan sifat hujan normal.

Adapun untuk mengantisipasi dampak musim hujan, Reni mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat membersihkan saluran air, memangkas dahan pohon, memastikan kekuatan baliho di jalan raya, serta melakukan penyesuaian pola tanam.

BACA JUGA: KPK Panggil Tersangka Korupsi Pengadaan Mesin EDC BRI

"Masyarakat di wilayah rawan banjir, tanah longsor, dan angin kencang, diimbau waspada puncak musim hujan dengan melakukan tindakan mitigasi bencana," kata Reni.

BMKG DIY mencatat kondisi atmosfer dan laut terkini menunjukkan Angin Monsun Australia masih aktif, sementara fenomena El Nino Southern Oscillation (ENSO) berada pada kondisi netral. Madden Julian Oscillation (MJO) diprakirakan tidak aktif di wilayah Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

DPR RI Prihatin Peristiwa Robohnya Bangunan Ponpes Al Khoziny

DPR RI Prihatin Peristiwa Robohnya Bangunan Ponpes Al Khoziny

News
| Selasa, 30 September 2025, 16:37 WIB

Advertisement

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa

Wisata
| Selasa, 23 September 2025, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement