Advertisement

Karnaval dan Unjuk Karya dalam Semangat Bulan Peduli Down Syndrome

Media Digital
Minggu, 26 Oktober 2025 - 18:02 WIB
Sunartono
Karnaval dan Unjuk Karya dalam Semangat Bulan Peduli Down Syndrome Dalam semangat mewujudkan masyarakat yang inklusif dan peduli terhadap keberagaman, Pusat Informasi dan Kegiatan (PIK) Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) Yogyakarta bersama Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menyelenggarakan kegiatan Karnaval, Edukasi, dan Unjuk Karya sebagai bagian dari Bulan Peduli Down Syndrome (Down Syndrome Awareness Month/DSAM) 2025, bertempat di Alun-Alun Kidul Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. - Ist

Advertisement

JOGJA—Dalam semangat mewujudkan masyarakat yang inklusif dan peduli terhadap keberagaman, Pusat Informasi dan Kegiatan (PIK) Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) Yogyakarta bersama Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menyelenggarakan kegiatan “Karnaval, Edukasi, dan Unjuk Karya” sebagai bagian dari Bulan Peduli Down Syndrome (Down Syndrome Awareness Month/DSAM) 2025, bertempat di Alun-Alun Kidul Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye global yang diperingati setiap bulan Oktober, mengusung tema besar "We Care, We Share” yang merefleksikan semangat untuk menumbuhkan kepedulian dan pemahaman melalui kebersamaan
untuk menyemai ruang sosial dan budaya inklusi di masyarakat.

Advertisement

Pemilihan Alun-Alun Kidul bukan tanpa alasan. Lokasi ini melambangkan ruang publik yang terbuka dan egaliter, sesuai nilai-nilai budaya Yogyakarta yang menjunjung keselarasan, harmoni, dan gotong royong. PIK Potads Yogyakarta mengapresiasi Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapuro Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat atas
izin dan dukungan yang diberikan untuk pelaksanaan acara.

Bagi PIK Potads Yogyakarta, acara DSAM 2025 bukan sekadar perayaan, melainkan gerakan sosial dan edukatif untuk memperkenalkan keberadaan Pusat Informasi dan Komunikasi (PIK) POTADS Yogyakarta kepada masyarakat luas. Siti
Nurjanah, S.Pd.SD, Ketua PIK POTADS D.I. Yogyakarta, meyampaikan kegiatan ini menjadi sarana sosialisasi inklusif melalui pembagian leaflet, stiker, bendera, serta interaksi langsung di ruang publik.

"Kegiatan ini juga dirancang sebagai ruang belajar sosial yang menyenangkan, menumbuhkan rasa percaya diri, melatih kemandirian, serta membangun interaksi positif anak atau individu dengan Down Syndrome (ADS) dengan lingkungan" jelasnya.

Moto "Aku Ada, Aku Bisa, Down Syndrome Hebat" yang menjadi identitas POTADS di seluruh Indonesia mencerminkan keyakinan bahwa setiap ADS memiliki potensi untuk berkontribusi dalam kehidupan sosial. Anak atau individu dengan Down
Syndrome (ADS) yang memiliki ektra kromosom 21 bukan hanya penerima kasih, tetapi pemberi inspirasi dan penggerak semangat hidup. Keterbatasan tidak menghalangi seseorang untuk memberi makna bagi sesama.

Kegiatan DSAM 2025 merupakan contoh nyata kolaborasi lintas sektor antara komunitas dan akademisi. FK-KMK UGM memandang kegiatan ini sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada
masyarakat dan pendidikan interprofesional.

Dukungan ini menunjukkan komitmen akademik untuk menghidupkan nilai empati, kesetaraan, dan tanggung jawab sosial di lingkungan kampus dan masyarakat. dr. Widya Wasityastuti, Koordinator Seremoni DSAM 2025 dan Dosen Departemen Fisiologi FK-KMK UGM, menegaskan bahwa "Kegiatan ini selaras dengan nilai-nilai FK-KMK UGM, yakni pendidikan kesehatan yang humanistik dan berbasis masyarakat. Inklusi bukan hanya tentang menerima perbedaan, tetapi membangun kebersamaan."

Kegiatan semakin istimewa karena diikuti oleh tujuh komunitas lintas kampus dan organisasi sosial yang selama ini menjadi mitra aktif PIK POTADS Yogyakarta dalam kegiatan sosial dan edukatif, serta berperan sebagai Sahabat Potads. Mereka
adalah: Komunitas Sadar Belajar Indonesia, BSO AMSA FK UGM, UKM Peduli Difabel UGM, BEM/HIMA Ilmu Keolahragaan UNY, BEM/HIMA Psikologi UNY, BEM/HIMA Pendidikan Luar Biasa UNY, dan BEM/HIMA Fisioterapi UNISA.

Selama kegiatan para Duta Peduli Down Syndrome ini bertugas mendampingi peserta, membantu distribusi informasi, dan mengedukasi masyarakat. Mereka menjadi agen empati yang belajar, berinteraksi, dan menumbuhkan rasa kemanusiaan di tengah masyarakat.

Kegiatan ini dimulai dengan Karnaval Inklusif yang diikuti sekitar 200 peserta. Mereka berparade dengan penuh semangat mengenakan busana warna-warni yang menyimbolkan keberagaman yang berpadu dalam harmoni. Suasana disemarakkan
dengan pertunjukan seni yang menampilkan kemampuan dan kreativitas ADS.

Sebagai bagian dari peringatan Hari Sumpah Pemuda, Sahabat Potads memberikan orasi singkat sebagai relawan edukatif yang mengajak masyarakat memahami pentingnya penerimaan terhadap keberagaman.

Lebih dari sekadar perayaan, kegiatan ini adalah gerakan cinta yang menumbuhkan kesadaran sosial. Melalui setiap langkah dan senyum anak-anak Down Syndrome, masyarakat diajak untuk belajar tentang ketulusan, kesabaran, dan cinta tanpa syarat. “Setiap anak berhak mendapatkan kesempatan untuk bersinar,” pungkas dr. Widya. “Karena di balik setiap senyum mereka, tersimpan pesan sederhana namun abadi: Aku Ada, Aku Bisa.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Tim Reformasi Polri Segera Tambah Anggota Perempuan

Tim Reformasi Polri Segera Tambah Anggota Perempuan

News
| Senin, 10 November 2025, 21:57 WIB

Advertisement

Cara Bersihkan Koper Usai Liburan agar Bebas Bakteri dan Bau

Cara Bersihkan Koper Usai Liburan agar Bebas Bakteri dan Bau

Wisata
| Senin, 10 November 2025, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement