Advertisement
Hadirkan 2 Pakar, PP DIY Dukung Jurnalisme Berkualitas
Pelatihan Survival dan Proteksi : Kunci Keselatan Jurnalis di Ndalem Sambisari, Kalasan, Sleman, Sabtu (22/11/2025). - Istimewa.
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ormas Pemuda Pancasila (PP) DIY menyatakan komitmennya untuk mendukung jurnalisme berkualitas. Pasalnya praktik jurnalistik yang menghasilkan informasi yang akurat, dapat dipercaya, relevan, dan bermanfaat bagi publik. Bukan sekadar menyampaikan berita, tetapi memastikan bahwa informasi tersebut benar, berimbang dan memberi nilai tambah bagi masyarakat.
Sejalan dengan itu, PP DIY memfasilitasi pelaksanaan Pelatihan Survival dan Proteksi : Kunci Keselatan Jurnalis di Ndalem Sambisari, Kalasan, Sleman, Sabtu (22/11/2025). Pelatihan ini diikuti para jurnalis di wilayah DIY dengan dua narasumber yaitu fotografer Reuters, Beawiharta dan David Krav yang dikenal sebagai instruktur bela diri.
Advertisement
"Acara ini digelar murni, tanpa muatan apa pun. Kami hanya ingin bersama-sama teman jurnalis menambah wawasan. Harapannya dengan memberikan pembekalan kepada teman jurnalis, bisa mensukseskan peliputan dan jurnalisme berkualitas," kata Ketua MPW PP DIY Faried Jayen Soepardjan.
Ia menilai DIY memang bukan daerah konflik akan tetapi berpotensi rawan konflik. Hal ini tidak lepas dari situasi, kondisi sekaligus status DIY sebagai barometer Indonesia. Seringkali kasus dari DIY dengan cepat bisa terangkat secara nasional. Oleh karena media memiliki peran penting dalam mendorong suasana damai.
BACA JUGA
Khususnya jurnalis harus memiliki bekal wawasan pemahaman yang memadai. Di sisi lain DIY dengan statusnya istimewa tentu harus menyesuaikan secara proporsional.
"Harapan kami acara sederhana ini bisa jadi bekal tambahan ilmu dalam mengolah pemberitaan yang baik dan berkualitas. Khususnya media online yang sekarang bisa dengan cepat dibaca, diserap dan tersebar ke masyarakat. Harus mudah dicerna dan jangan digoreng-goreng, tentu dengan mengedepankan prinsip jurnalisme," katanya.
Beawiharta dalam kesempatan itu memaparkan berbagai pengalamannya serta memberikan tips ketika masuk di suatu lokasi atau daerah yang sedang terjadi konflik. "Ketika terjun di lokasi [konflik] saya lebih memilih untuk menggunakan pakaian yang biasa saja, kaos mungkin agak sobek dikit, celana yang sudah kumal. Agar lebih mudah membaur," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Muhammadiyah DIY Gelar OlympicAD 2025, Diikuti Ribuan Peserta
- Pasutri Tukang Rosok Tewas Tertimpa Pohon di Ring Road Utara Jogja
- DIY Perketat Distribusi, Pupuk Indonesia dan KP3 Lakukan Pengawasan
- Pekerja Trans Jogja Adukan Upah dan Denda ke DPRD DIY
- Guru di Kokap Kulonprogo Kehilangan Aerox saat Mengajar, Terekam CCTV
Advertisement
Advertisement





