Advertisement
Dua Dekade Pemulihan Paliyan, Hutan di Gunungkidul DIY Kembali Lebat
Sekretaris Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Kemterian Kehutanan, Ammy Nurwati (kanan) memberikan penghargaan kepada Direktur Perwakilan, Presiden, dan CEO Mitsui Insurance Co., Ltd., Shinichiro Funabiki (kiri) pada The Ceremony of 20th Anniversary Indonesia Nature Positive Project, di Hotel Melia Purosani, Kamis (4/12/2025). - Harian Jogja/Lugas Subarkah
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Program pemulihan ekosistem di kawasan Suaka Margasatwa Paliyan, Gunungkidul yang digarap Mitsui Sumitomo Insurance Co., Ltd. dan Sumitomo Forestry Co., Ltd. bersama Kementerian Kehutanan serta Pemda DIY genap berjalan 20 tahun. Selama dua dekade, program ini dinilai membawa dampak nyata, mulai dari tumbuhnya kembali pepohonan, meningkatnya keanekaragaman hayati, hingga mendorong kesejahteraan masyarakat sekitar.
Direktur Perwakilan, Presiden, dan CEO Mitsui Insurance Co., Ltd., Shinichiro Funabiki, menjelaskan proyek rehabilitasi tersebut dimulai pada 2005. Kawasan karst yang memiliki daya serap air tinggi semula dianggap sulit untuk penghijauan. Namun ketekunan masyarakat bersama tim dari Sumitomo dalam merawat dan menyiram bibit pohon setiap hari membuat kawasan itu berangsur hijau.
Advertisement
“Pada awalnya banyak keraguan apakah penanaman bisa berhasil. Tetapi ketekunan masyarakat dari hari ke hari membuat kawasan ini perlahan berubah. Hasilnya kini terlihat jelas,” ujarnya dalam The Ceremony of 20th Anniversary Indonesia Nature Positive Project di Hotel Melia Purosani, Kamis (4/12/2025).
Menurutnya, keberhasilan program ini juga ditopang keterlibatan lintas generasi masyarakat Paliyan. Selama 20 tahun, berbagai kelompok usia aktif mengambil peran dalam aksi penanaman dan pemeliharaan pohon. “Hutan kini sangat lebat dan lestari. Kami melihat orang-orang yang terlibat sejak kecil kini tumbuh menjadi generasi yang lebih sadar akan pentingnya keberlanjutan,” katanya.
BACA JUGA
Presiden Sumitomo Forestry Co., Ltd., Toshiro Mitsuyoshi, menambahkan program ini turut membentuk sebuah model kehidupan harmonis antara manusia dan hutan. Peningkatan kapasitas masyarakat dalam teknik penanaman, konservasi, hingga pembentukan kooperasi tani menjadi bagian penting dari pendekatan yang ditempuh.
“Hasilnya, terwujud model berkelanjutan yang menempatkan komunitas lokal sebagai pelaku utama dalam menjaga dan mengelola hutan. Ini membuktikan bahwa pelestarian hutan dan pembangunan daerah bukan dua hal yang bertentangan, melainkan saling menguatkan,” paparnya.
Sekretaris Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan, Ammy Nurwati, memaparkan dalam 20 tahun, kawasan Paliyan berhasil dipulihkan seluas 392 hektare. Upaya itu dilakukan melalui penanaman 771.000 batang pohon dari jenis multipurpose tree species hingga jenis-jenis lokal.
Selain penghijauan, indikator penting lain adalah kembalinya satwa liar khas Paliyan. Tercatat kini terdapat 41 jenis aves, 5 jenis mamalia, 13 jenis herpetofauna, 65 jenis kupu-kupu, dan 19 jenis capung yang kembali menempati habitatnya.
“Keberhasilan konservasi tidak hanya ditentukan jumlah pohon yang ditanam, tetapi juga manfaat ekologis yang pulih, mulai dari ketersediaan air bersih hingga fungsi hutan sebagai paru-paru dunia,” ucapnya.
Program pemulihan SM Paliyan berjalan dalam lima tahap. Tahap pertama (2005–2011) mencakup penanaman pohon, penyediaan sarana prasarana, dan edukasi masyarakat. Tahap kedua (2011–2016) berfokus pada pemeliharaan tanaman dan pembentukan kelompok tani. Tahap ketiga (2016–2021) meliputi penambahan penanaman dan peningkatan kapasitas kelompok tani.
Tahap keempat (2021–2024) menitikberatkan pada pelestarian flora-fauna serta pendidikan lingkungan di sekolah. Sementara tahap kelima (2024–2027) melanjutkan seluruh agenda sebelumnya sekaligus meningkatkan fungsi danau sekitar Paliyan untuk mendukung konservasi jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Banjir dan Longsor Aceh: 326 Meninggal, 167 Belum Ditemukan
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Polda DIY Bongkar 14 Kasus Curas, 17 Tersangka Ditangkap
- Tekan Kenaikan Harga Pangan, DPRD DIY Dorong Operasi Pasar
- UGM Kirim 15 Tenaga Medis Dukung Penanganan Bencana di Sumatera
- Relokasi Makam Terdampak Tol Jogja-Solo Dimulai, 451 Jenazah Dipindah
- Sistem OSS Bermasalah, Izin Usaha di Sleman Terhambat sejak Oktober
Advertisement
Advertisement



