Advertisement
Fenomena Air Surut Bugel Kulonprogo Bikin Heboh, Ini Penjelasan SRI
SRI Wilayah V Kulonprogo yang memantau kondisi di Pantai Bugel imbas ramainya air surut yang membuat heboh di media sosial. - Istimewa,
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Fenomena air surut di Pantai Bugel, Panjatan, yang viral di media sosial dipastikan bukan tanda bahaya. SRI Wilayah V meminta masyarakat tidak berlebihan menyikapinya.
A surut ekstrem yang tampak sejak Senin merupakan kondisi musiman yang kerap terjadi, terutama pada sore hari. Fenomena ini bukan gejala anomali laut dan tidak berkaitan dengan prediksi bencana alam sebagaimana kekhawatiran sebagian warga.
Advertisement
Meski aman, area pantai tetap menyimpan risiko karena terdapat palung yang sulit terlihat saat surut. Ombak yang tiba-tiba datang dapat menyeret pengunjung ke area yang lebih dalam. Oleh sebab itu, wisatawan diimbau tidak bermain terlalu jauh ke tengah meskipun air tampak dangkal.
Koordinator SRI Wilayah V Kulonprogo, Aris Widiatmoko mengakui air surut yang terjadi di Pantai Bugel sejak kemarin itu masih berlangsung di hari kedua ini. Dia meminta tidak perlu berlebihan terhadap hal tersebut.
BACA JUGA
"Tetap waspada dan ikuti himbauan petugas di lapangan, diusahakan pengunjung jangan berenang. Air surut itu gejala rutinan biasa tiap tahunnya," ujarnya saat dihubungi, Selasa (9/12/2025).
"Surutnya air di Pantai Bugel itu normal, biasanya disebut mlatar atau plataran," kata Aris.
Ia berharap masyarakat tidak terlalu berlebihan menanggapi kejadian air surut itu dengan mengkaitkannya ancaman bencana alam. Pasalnya, ada yang mengkaitkan air surut ini dengan ancaman tsunami.
Menurutnya, lebih baik masyarakat mewaspadai air surut itu dengan berhati-hati saat bermain air. Pasalnya, dibalik surutnya air tersebut bisa saja terdapat palung laut di area yang dangkal itu.
"Harus diwaspadai adalah jika ombak tiba-tiba datang saat air surut pengunjung bisa terseret ke area palung itu sehingga berbahaya," ucapnya.
Air yang surut memicu ketidaktahuan sehingga membuat pengunjung terpancing untuk bermain terlalu jauh ke tengah laut. Lantaran air pantai terlihat lebih dangkal.
Aris mengungkapkan, karakteristik pantai di Kulonprogo merupakan laut lepas samudera tanpa pulau. "Menyebabkan siklus pasang surut air laut bisa terjadi sewaktu-waktu lantas bisa penuh lagi," ungkapnya.
Pengunjung yang tidak mengetahui kondisi air surut biasanya malah senang sehingga terobsesi bermain lebih ke tengah laut. Air surut bisa terjadi kapan saja, namun, kata Aris seringnya terjadi kala sore hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kebakaran Terra Drone Tewaskan 22 Orang, Polisi Periksa Pemilik Ruko
Advertisement
Wisata Bali Utara, Gerbang Handara Semakin Diminati Turis Mancanegara
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



