Advertisement
Manisnya Pariwisata Jogja Belum Dinikmati Masyarakat Umum
Advertisement
Harianjogja.com, JETIS-Legislator DIY mengganggap gula atau nilai ekonomi pariwisata hanya bisa dinikmati oleh pelaku turisme. Masyarakat umum tidak kecipratan sedikit pun, padahal pariwisata adalah alat yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan. Sudah saatnya Pemda DIY fokus pada jumlah uang yang dihabiskan wisatawan, alih-alih terus mengerjar target.
Anggota DPRD DIY Sukamto mengatakan, pihak yang selama ini menikmati keuntungan dari pariwisata adalah pemilik hotel, butik, rumah makan. Singkatnya para pelaku turisme. Tapi, masyarakat umum dinilai belum mampu menikmati manisnya pariwisata.
Advertisement
“Jogja adalah kota pariwisata, tapi menurut saya masyarakat belum mampu menikmati pariwisata. Cobalah datang ke kampung yang banyak didatangi wisawatan, misalnya Demangan, tanyakan ke warganya. Apa yang didapat? Mereka pasti jawab enggak dapet apa-apa. Paling yang dapet hanya penarik becak,” kata Sukamto melalui sambungan telepon, Sabtu (7/4/2018).
Ia mengatakan, kebijakan pariwisata di DIY tak bisa lagi hanya fokus pada target kunjungan semata. Hal yang lebih penting untuk dikejar adalah berapa jumlah uang dan kemana uang yang dihabiskan berlabuh.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini melanjutkan, jumlah wisatawan di DIY memang sudah melebihi target. Data Dinas Pariwisata DIY menunjukkan realisasi turis lokal pada 2017 4,8 juta dari target 4,5 juta. Adapun wisman yang berkunjung sejumlah 397.951 orang atau melebih target yang dipatok 386.964.
“Yang penting berapa uang yang dihabiskan selama di Jogja. Saya melihat uang yang dibelanjakan orang asing belum sesuai harapan. Bule-bule kalau jalan jarang menenteng belanjaan. Beda dengan orang Indonesia di luar negeri, pasti belanja banyak,” imbuhnya.
Sukamto menilai, Dinas Pariwisata dan para pelakunya harus mencari cara meningkatkan kualitas produk agar turis asing tertarik membeli. Selain itu, masyarakat juga harus diedukasi untuk dapat menangkap peluang yang timbul dari turisme. Misalnya dengan membuka rumah makan yang bisa menggaet banyak turis asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Bawang Merah di Jogja Masih Stabil Tinggi, Ini Penyebabnya
- Ini Rencana Pemda DIY Setelah TPA Piyungan Ditutup
- Semula April, Kesiapan Pengolahan Sampah di Kota Jogja Mundur hingga Awal Mei
- Tabon Hadirkan Karya Seni Partisipatif, Spiritualitas Islam hingga Isu Sosial
- Pemkot Jogja Gandeng Kantor Pertanahan Dorong Digitalisasi UMKM
Advertisement
Advertisement