Advertisement

Pemilu 2019, Warga Bantul Harus Jadi Pemilih Cerdas

David Kurniawan
Senin, 23 April 2018 - 14:10 WIB
Laila Rochmatin
Pemilu 2019, Warga Bantul Harus Jadi Pemilih Cerdas Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih. - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengajak masyarakat di Bumi Projotamansari untuk menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2019. Dia juga mengimbau kepada masyarakat tidak ikut dalam politik praktis dan mengedepankan kecerdasan dan kedewasaan dalam menentukan pilihan.

“Harus cerdas sehingga tidak terpengaruh dengan iming-iming apa pun karena dalam menentukan pemilihan lebih mengedepankan hati nurani,” kata Halim saat memberikan sambutan dalam gelar budaya KPU Satu Tahun Songsong Pemilu di Lapangan Paseban, Sabtu (21/4/2018).

Dia mengungkapkan jika masyarakat terlibat dalam politik praktis maka yang rugi adalah masyarakat sendiri. Oleh karena itu, praktik-praktik politik kotor seperti politik uang dan sebagainya harus dihindari.

Halim menambahkan dalam pemilu potensi gesekan dan konflik antarpendukung semakin meningkat. Halim berharap kepada warga tidak mudah terpancing sehingga suasana dan kondisi tetap terjaga dan aman.

“Inilah kenapa dibutuhkan sikap kedewasaan diri karena pemilu untuk menentukan masa depan dalam pembangunan bukan malah membuat permusuhan,” ucapnya.

Hal tak jauh berbeda diungkapkan Komisioner KPU DIY Faried B Siswantoro. Menurut dia, dalam Pemilu 2019 ada semboyan rakyat berdaulat negara kuat yang memiliki arti yang sangat penting. Semboyan rakyat berdaulat adalah sebuah cita-cita agar para warga bisa menggunakan hak pilihnya dengan baik sehingga terhindar dari praktik politik kotor dalam pemilu.

Diharapkan dengan pemilihan berdasarkan hati nurani akan meningkatkan mutu dan kualitas pemilu yang terwujud dengan lahirnya pemimpin yang baik serta anggota DPR, DPRD dan DPD yang baik pula sehingga bisa menjadikan negara semakin kuat.
“Ini sangat penting. Mari ciptakan pemilihan umum yang jujur adil dan jauh dari praktik politik uang dan sebagainya,” kata Faried.

Menurut dia, untuk menciptakan pemilu yang baik tidak hanya tugas dari pelaksana, tetapi juga butuh partisipasi dari masyarakat. “Ingat, satu hak suara dapat menentukan masa depan bangsa. Jadi gunakanlah hak pilih tersebut dengan sebaik-baiknya,” katanya.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement