Advertisement

8 Hektare Sawah di Patuk Terancam Puso, Ini Sebabnya

Jalu Rahman Dewantara
Selasa, 24 April 2018 - 14:20 WIB
Arief Junianto
8 Hektare Sawah di Patuk Terancam Puso, Ini Sebabnya Supardi menunjukkan lahan padi yang terserang bakteri kresek di area sawah Dusun Panjatan, Pengkok, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Senin (23/4/2018). - JIBI/Harian Jogja/Jalu Rahman Dewantara

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Delapan hektare lahan pertanian padi warga Dusun Panjatan, Pengkok, Kecamatan Patuk, Gunungkidul terancam gagal panen. Pasalnya padi yang warga tanam diserang bakteri jenis xantomonas orise atau biasa disebut bakteri kresek.

Salah seorang petani yang lahan padinya menjadi korban adalah Supardi, 67. Warga Dusun Panjatan itu mengungkapkan serangan bakteri kresek bukan kali pertama terjadi di lahan sawahnya, melainkan sudah menjadi agenda tahunan. Akan tetapi untuk tahun ini menurutnya yang paling parah.

Advertisement

"Sebelumnya memang ada tapi tak separah sekarang, mulai parah sejak sebulanan lalu," ujarnya saat ditemui Harianjogja,com, Senin (23/4/2018).

Supardi menambahkan berbagai upaya oleh dirinya dan rekan petani telah dilakukan, tapi semuanya sia-sia. Lahan padi mereka tetap mati. "Sudah ada pencegahan dari kami lewat menanggulangi dengan menyiram degan abu tapi tetap seperti ini," katanya.

Terkait dengan kerugian yang dialami, Supardi belum bisa memastikan. Ia masih berharap upaya dari dinas terkait bisa menjadi obat ampuh guna keberlangsungan padinya. "Belum tahu [kerugian] karena masih liat nanti kalau upaya dari dinas bisa menanggulangi tentu kerugian bisa diminimalkan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement