Advertisement

Awas Kehabisan, Tiket Mudik Tinggal 20%

Rheisnayu Cyntara
Senin, 07 Mei 2018 - 12:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Awas Kehabisan, Tiket Mudik Tinggal 20% Ilustrasi kereta Lebaran. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Tiket kereta api khusus untuk pemudik Lebaran tersisa 20%. Padahal, perayaan Hari Raya Idulfitri masih sekitar 1,5 bulan lagi.

Manajer Humas PT. KAI Daop VI Yogyakarta, Eko Budiyanto mengatakan hingga kini masih tersedia tiket mudik Lebaran, meskipun jumlahnya cukup terbatas. Jika dihitung secara keseluruhan, total masih ada sekitar 20% tiket yang tersisa.

Advertisement

Mayoritas didominasi tiket kereta api yang sifatnya contra flow. Artinya, tiket kereta api dengan tujuan yang jarang dibutuhkan pada tanggal-tanggal sibuk mudik. Misalnya sebelum Lebaran, kereta api jurusan Jakarta ke daerah sudah sulit didapatkan. Namun sebaliknya, tiket kereta menuju ibu kota masih tersedia banyak. "Masih banyak kalau yang contra flow ke Jakarta," katanya kepada Harianjogja.com, Minggu (6/5/2018).

Eko menambahkan, untuk 17 Juni sampai 24 Juni, okupansinya atau tingkat penjualannya sudah mencapai lebih dari 80%. Tiket arus balik pun sudah menipis. Sehingga pihaknya mengimbau masyarakat agar segera memesan jauh-jauh hari sebelum keberangkat. Mengingat jumlah ketersediaan tiket tersebut akan terus berubah seiring permintaan yang terus meningkat saat arus mudik dan arus balik lebaran.

Tiket-tiket tersebut masih dapat dibeli langsung di loket stasiun, aplikasi daring seperti KAI Access, ATM, atau merchant yang bekerja sama dengan PT. KAI.

Eko menjelaskan penetapan cuti Lebaran yang belum jelas membuat tiket kereta api untuk mudik masih tersedia sekitar 20%. Penukaran tanggal keberangkatan juga diprediksi bakal terjadi jika keputusan cuti sudah jelas.

Eko menganggap sisa tiket 20% tersebut tergolong banyak. Hal itu terjadi karena masyarakat masih kebingungan memesan tiket dengan keputusan yang belum jelas. Mereka khawatir saat sudah membeli tiket, ternyata cuti tambahan Lebaran tak jadi diterapkan.

Akibatnya mereka harus menukarkan tiket atau bahkan tidak mendapatkan tiket untuk mudik karena kehabisan. "Banyak yang takut tiwas beli, ternyata liburnya berubah," katanya.

Karena alasan tersebut, Eko memprediksi setelah hasil evaluasi cuti bersama diumumkan pada Senin (7/5), akan banyak masyarakat yang menukarkan tiketnya. Selain itu, masyarakat juga bakal berbondong-bondong membeli sisa tiket mudik Lebaran.

Sebagaimana diketahui, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengeluarkan surat keputusan bersama (SKB) 3 menteri yang disahkan pada 18 April lalu. Isinya cuti bersama Lebaran tahun ini sebanyak tujuh hari. Jika ditambah dengan libur hari raya dan libur biasa artinya libur Lebaran kali ini totalnya menjadi 10 hari.

Dalam keputusan tersebut, penambahan cuti bersama diberikan dua hari sebelum Lebaran, yaitu 11 dan 12 Juni 2018. Serta satu hari setelah Lebaran, yaitu pada 20 Juni 2018. Sehingga total cuti bersama adalah tujuh hari, yaitu 11, 12, 13, 14, 18, 19, dan 20 Juni 2018.

Keputusan tersebut mendapatkan tanggapan beragam dari masyarakat, ada yang pro namun ada pula yang kontra terutama kalangan pengusaha dan juga perbankan. Pasalnya penambahan cuti lebaran dinilai dapat menurunkan produktivitas karena lebih lama dari libur tahun-tahun sebelumnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Kemlu Pastikan Tidak Ada WNI Korban Kerusuhan Demo di Tanzania

Kemlu Pastikan Tidak Ada WNI Korban Kerusuhan Demo di Tanzania

News
| Sabtu, 01 November 2025, 23:47 WIB

Advertisement

Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa

Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa

Wisata
| Sabtu, 01 November 2025, 16:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement