Advertisement

Promo Desember

Ini Penjelasan BPPTKG Mengapa Gunung Merapi Mengalami Letusan Freatik Berkali-kali

Salsabila Annisa Azmi
Kamis, 24 Mei 2018 - 04:17 WIB
Nina Atmasari
Ini Penjelasan BPPTKG Mengapa Gunung Merapi Mengalami Letusan Freatik Berkali-kali Gunung Merapi Waspada, Selasa (22/5/2018). - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Pola letusan freatik Gunung Merapi yang terjadi beberapa hari terakhir pernah terjadi saat pasca letusan 1872 dan 1930. Namun yang membuat erupsi kali ini berbeda dengan perilaku satu dekade terakhir adalah morfologi yang dihasilkan pasca letusan.

Kepala Seksi Gunung MerapiĀ  Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso menjelaskan kali ini sumbat magma tidak setebal tahun 2006 dan 2010 sehingga memungkinkan terjadinya pelepasan gas dari dalam perut Gunung Merapi secara lebih mudah dan terjadilah letusan freatik berkali-kali.

Advertisement

Sehingga jika ingin memprediksi saat ini pergerakan magma Gunung Merapi sudah mencapai tahap apa, Agus memaparkan, akan sulit dibandingkan dengan gejala tahun sebelumnya.

"Datanya saja tidak bunyi. Membandingkan parameter dulu ketika letusan 2010 idenya memang bagus, tapi sayang, tidak bisa. Dulu peralatan monitoring hanya visual. Tidak ada hitungan gempa dan deformasi. Jadi ini tantangan kita untuk sabar terhadap aktivitas merapi saat ini," kata Agus, saat Jumpa Pers di kantor BPPTKG Yogyakarta, Rabu (23/5/2018) malam.

Lebih jauh, Agus mengimbau masyarakat untuk menghadapi yang saat ini sedang terjadi saja. Agus menekankan letusan freatik hanya dinyatakan bahaya untuk radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Selebihnya, masyarakat diminta untuk tidak panik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Diperiksa Sebagai Saksi terkait Kasus Judi Online, Budi Are:Berhenti Memfitnah dan Memframing

News
| Kamis, 19 Desember 2024, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Targetkan 700 Ribu Kunjungan, Taman Pintar Hadirkan Zona Planetarium dan Dome Area

Wisata
| Sabtu, 14 Desember 2024, 21:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement