Advertisement
DIY Ditunjuk Jadi Ibu Kota Kebudayaan ASEAN, Ini Alasannya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menunjuk DIY sebagai City of Culture perhimpunan negara-negara Asia Tenggara atau yang lebih dikenal dengan nama ASEAN. DIY dipilih karena dianggap sebagai daerah dengan tingkat kepadatan Kebudayaan tertinggi di Indonesia.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengungkapkan, penunjukkan DIY sebagai ibu kota kebudayaan ASEAN sejalan dengan penetapan Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan tingkat menteri ASEAN. Secara bergilir negara yang menjadi tuan rumah selama periode dua tahun wajib menunjuk ibu kota kebudayaan di wilayahnya.
Advertisement
“Biasanya memang lokasi yang ditempati untuk pertemuan tingkat menteri itulah yang menjadi City of Culture. Tahun ini di bawah kepemimpinan Indonesia, kita diminta menunjuk satu kota dan DIY adalah pilihan yang sangat logis dan layak menjadi ibukota budaya di ASEAN,” kata Hilman usai bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Senin (28/5/2018).
Hilmar menjelaskan, DIY dipilih karena memiliki sejarah panjang dan merupakan daerah dengan tingkat kepadatan Kebudayaan tertinggi di Indonesia. "Dari segi kegiatan kebudayaan seperti festival pun DIY sangat banyak dalam setahun."
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY Budi Wibowo meyakini, penunjukan DIY sebagai City of Culture ASEAN akan semakin meningkatkan pamor Bumi Mataram di dunia internasional.
Ia menambahkan, saat ini Pemda DIY juga tengah mengusulkan Jogja sebagai kota warisan budaya. "Kami ingin setara dengan Edinburg dan Praha, karena Jogja sebenarnya tidak kalah bagus. Keuntungannya jadi kota warisan dunia, dunia nantinya akan turut serta mengamankan warisan budaya yang ada, jadi tidak hanya kewenangan Pemda DIY, dunia sudah bisa campur tangan dalam pengamanannya," jelas Budi.
Akademi Menulis
Hilmar menuturkan, saat bertemu dengan HB X, pihaknya juga turut membicarakan tentang rencana pembangunan sekolah khusus penulis, baik penulis fiksi, kreatif maupun sejarah. Wacana ini bergulir sebagai bentuk dukungan bagi dunia literasi.
HB X, ujarnya, mengusulkan agar sekolah itu diwujudkan dalam bentuk akademi komunitas. Akademi ini akan dibangun melalui kerja sama Kemendikbud dan Pemda DIY.
"Kalau kerangka akademi komunitas ini bisa dipakai, akademi ini akan menjadi rumah bagi mereka yang ingin belajar menulis. Kalau semua lancar, tahun depan sudah bisa beroperasi,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Warga Kulonprogo Ajukan Gugatan Disebut Nonpribumi Saat Balik Nama Sertifikat, Sidang Ditunda Lagi
- Biro PIWPP Setda DIY Gencarkan Kampanye Tolak Korupsi
- Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
- BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
- Warga Terluka Saat Berdesak-desakan Buang Sampah di Depo Purawisata Jogja
Advertisement
Advertisement