Advertisement

Aktivitas Vulkanik Merapi Masih Tinggi, Status Waspada Belum Dicabut

Abdul Hamied Razak
Kamis, 31 Mei 2018 - 16:37 WIB
Nina Atmasari
Aktivitas Vulkanik Merapi Masih Tinggi, Status Waspada Belum Dicabut Gunung Merapi Waspada, Selasa (22/5/2018). - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Aktivitas Gunung Merapi secara kasat mata dalam beberapa hari terakhir terkesan landai. Meski begitu, status waspada (level II) gunung ini belum dicabut. Sebab proses magmatik masih berlangsung.

Kepala Seksi Gunung Merapi Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTKG) Jogja Agus Budi Santoso mengatakan lembaganya belum menurunkan status Merapi ke level I atau normal sejak ditingkatkan menjadi waspada atau level II pada 23 Mei lalu.

Advertisement

Dia beralasan aktivitas Merapi hingga kini masih cukup tinggi. Apalagi selama empat tahun terakhir Merapi tidak melakukan aktivitas letusan.

"Letusan freatik terakhir terjadi 20 April 2014. Letusan freatik Merapi kembali terjadi pada 11 Mei 2018, diikuti aktivitas letusan yang intensif pada tanggal 21 dan 24 Mei 2018," jelasnya saat jumpa pers di kantor BPPTKG Jogja, Kamis (31/5/2018).

Menurut Agus, dari segi kegempaan aktivitas Merapi masih cukup tinggi. Gempa Vulkanik Tektonik (VT) tercatat kurang dari satu kali per hari. Adapun embusan tercatat tiga kali perhari, kegempaan multiphase (MP) guguran dan hembusan yang cukup tinggi atau terjadi tiga kali sehari.

"Multiphase merupakan gempa yang mencerminkan proses pergerakan fluida diantara rekahan batuan pada sumber yang dangkal atau dipermukaan," jelasnya.

Untuk gempa embusan tercatat tujuh kali sehari, dan gempa tektonik satu kali sehari. Embusan merupakan rekaman gempa yang mencerminkan proses pelepasan gas dan guguran adalah rekaman gempa yang mencerminkan guguran batuan.

"Produksi gas dan aktivitas pelepasan gas masih terus berlangsung. Magma terus berjalan ke atas. Hanya saja untuk posisinya di mana kami sedang cari," ujar Budi.

Jika dilihat dari seismik realtime secara kumulatif, lanjut Budi, tidak terjadi peningkatan. Begitu juga dengan hasil pengukuran deformasi. "Deformasi menunjukkan deflasi 21-24 Mei ketika terjadi rentetat letusan freatik. Dan saat ini, deflasi ataupun inflasi tidak terjadi," paparnya.

Berdasarkan data pengukuran SO2 dari tanggal 21-30 Mei, BPPTKG menilai kondisi di sekitar Merapi hanya 90 ton per hari. Kondisi tersebut relatif tidak berubah sejak letusan terakhir terjadi pada 24 Mei.

"Saat ini, aktivitas vulkanik masih didominasi pelepasan gas. Ini ditunjukkan dengan aktivitas kegempaan. Oleh karena aktivitas vulkanik masih cukup tinggi maka kami belum mencabut status waspada atau level dua," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Korban Bangunan Majelis Roboh, Jumlah Korban 80 Orang

Korban Bangunan Majelis Roboh, Jumlah Korban 80 Orang

News
| Minggu, 07 September 2025, 23:37 WIB

Advertisement

Jepang Jadi Destinasi Paling Ingin Dikunjungi

Jepang Jadi Destinasi Paling Ingin Dikunjungi

Wisata
| Minggu, 07 September 2025, 07:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement