Advertisement

Idham Samawi Ingin Mapel PMP Kembali Diajarkan di Sekolah, Ini Alasannya

David Kurniawan
Minggu, 24 Juni 2018 - 09:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Idham Samawi Ingin Mapel PMP Kembali Diajarkan di Sekolah, Ini Alasannya Ilustrasi Pancasila - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL – Anggota DPR RI Idham Samawai menginginkan mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) kembali diajarkan di bangku sekolah. Hal ini disampaikan saat menghadiri resepsi wong cilik untuk memperingati Bulan Lahir Pancasila di Lapangan Petir, Desa Srimartani, Piyungan, Jumat (22/6/2018) malam.

Menurut dia, pelajaran PMP sangat penting guna memberikan wawasan kebangsaan untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia. Terlebih saat ini, ada kelompok yang berusaha mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi yang lain. Oleh karenanya, dengan dikembalikannya pelajaran tersebut dapat sebagai penangkal gerakan yang membahayan bangsa sejak dini.

Advertisement

“Saya menyayangkan pelajaran PMP di sekolah dihilangkan dan diganti dengan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Saya menganggap penghilangan ini sebagai bagian untuk menguliti Pancasila,” kata Idham kepada wartawan, Jumat.

Dia menjelaskan, untuk mengembalikan pelajaran PMP ke bangku sekolah sudah melakukan komunikasi ke presiden maupun ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diharapkan ada respon positif sehingga pelajaran tersebut dapat diajarkan kembali mulai dari tingkat sekolah dasar hingga akhir.

“PMP harus menjadi mata pelajaran wajib,” ungkapnya.

Pesta rakyat bertajuk Resepsi Wong Cilik yang digelar di Lapangan Petir, Desa Srimartani, Piyungan untuk memperingati bulan lahir Pancasila serta memperingati ulang tahun ke-68 mantan Bupati Bantul Idham Samawi. Di dalam kegiatan ini banyak digelar atraksi kesenian, mulai dari Jathilan; pegelaran wayang hip-hop oleh Ki Dalang Catur Benyek Kuncara; Tari Nusantra dari Sanggar Seni Gita Gilang hingga pertunjukan musik religi oleh KH Fuad Riyadi. Selanjutnya juga diisi pentas lawak Yu Beruk, Sugeng Iwak Bandeng dan Trio GAM (Joned, Wisben dan Aldo Iwak Kebo); Dexter Band hingga koesplusan.

Ketua Panitia Resepsi Wong Cilik, Noor Janis Langga Barana mengaku senang dengan penyelenggaraan pesta rakyat karena berjalan dengan lancar dan meriah. “Selain orasi kebangsaan dari Pak Idham, di dalam resepsi wong cilik juga menghadirkan aktris campursari Didi Kempot,” katanya.

Janis menambahkan, selain pertunjukan pentas seni, di dalam resepsi wong cilik juga ada kegiatan penyerahan penghargaan Samawi Institute Award. Penghargaan ini diberikan kepada tokoh atau lembaga yang dinilai memiliki kontribusi dalam pengembangan, penguatan nilai-nilai kebangsaan, solidaritas sosial, kemanusiaan, lingkungan dan kebudayaan berdasarkan Pancasila.

“Ada lima yang menerima penghargaan. Yakni, Ana Imogiri sebagai relawan sosial; Mbah Kalam sebagai Pelestari Budaya; Bambang Suwerdra sebagai pendiri Bank Sampah; Info Cegatan Jogja [ICG] sebagai penguat solidaritas warga dan NDX AKA sebagai grup musik yang bisa mengharumkan Kabupaten Bantul,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini

News
| Jum'at, 26 April 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement