Advertisement

Ini Lo Makna Mendalam Pawiyatan Pamong Bagi Keistimewaan DIY

Sunartono
Sabtu, 01 September 2018 - 06:50 WIB
Bhekti Suryani
Ini Lo Makna Mendalam Pawiyatan Pamong Bagi Keistimewaan DIY Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Setda DIY Kristiana Swasti (tengah) memberikan tumpeng kepada pamong dalam dialog di Bangsal Kepatihan, Kamis (30/8/2018) malam. - Harian Jogja/Sunartono

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Pemda DIY melalui Dinas Kebudayaan menggelar dialog budaya dan gelar seni bertajuk Pawiyatan Pamong Media Transformasi Budaya Yogyakarta di Bangsal Kepatihan, Kamis (30/8/2018) malam. Pawiyatan pamong diangkat untuk menegaskan keistimewaan DIY sekaligus memiliki manfaat di level pemerintahan dan masyarakat.

Dialog itu menghadirkan Ketua Umum Perkumpulan Keluarga Besar Taman Siswa sekaligus anggota Dewan Pendidikan DIY Prof Agus Cahyono Dwi Koranto, Guru Besar Ilmu Pendidikan UNY Prof Suwarna Dwijonagara dan Peneliti Senior di IRE, Fajar. Ketiga narasumber sepakat keberadaan pawiyatan pamong sangat penting sebagai peneguh keistimewaan DIY. Konsep pawiyatan banyak membuat kagum para pemerhati pendidikan di luar negeri.

Advertisement

"Ketika saya bertemu dengan praktisi pendidikan di Jerman, mereka kagum dengan konsep pawiyatan dan mereka menyampaikan, akan mempopulerkan pawiyatan asah asih asuh, cipta rasa dan karsa. Mereka bertanya praktik langsungnya bagaimana? dengan tarian sari suara dolanan anak," ungkap Prof Agus Cahyono Dwi Koranto dalam dialog itu.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan DIY Budi Wibowo menjelaskan pawiyatan pamong merupakan produk UU Keistimewaan DIY sebagai media transformasi budaya dalam merevitalisasi nilai keistimewaan melalui pendidikan bagi pamong praja seluruh DIY. Sesuai arahan Gubernur DIY pawiyatan pamong ini disyaratkan karakter khas Jogja dalam materi kepamongan, kompetensi pamong hingga unggah ungguhing basa.

"Selain itu dalam materi dijelaskan nilai gunanya di level pemerintahan dan masyarakat agar mudah diserap oleh warga Jogja, sehingga merasuk menjadi sikap dan perilaku terpuji," ucapnya.

Ia mengatakan metode dan materi pembelajaran setiap tingkatan pawiyatan pamong berbeda-beda. Pada pamong dasar menggunakan metode pendidikan orang dewasa, subjek among diberikan kesempatan secara aktif untuk menyampaikan materi. Kemudian pada pamong madya penyelenggara menyediakan sumber belajar untuk kunjungan di desa yang sesuai dengan pokok bahasan.

"Sedangkan pawiyatan pamong utama diarahkan pada pembangunan desa seperti pengelolaan BUMDes, desa inklusi dan lainnya," ucapnya.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement