Advertisement

Harga Naik, Stok Sembako di Kulonprogo Tetap Aman

Jalu Rahman Dewantara
Selasa, 18 Desember 2018 - 17:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Harga Naik, Stok Sembako di Kulonprogo Tetap Aman Ilustrasi Pedagang sembako. Harian Jogja - Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Menyambut Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2019, Dinas Perdagangan (Disdag) Kulonprogo memastikan stok ketersedian bahan pokok di seluruh pasar tradisional di Kulonprogo aman.

Kepala Disdag Kulonprogo, Krissutanto, mengatakan ketersediaan bahan pokok di tingkat petani dan pelaku usaha penggilingan padi aman hingga beberapa bulan ke depan karena beberapa kecamatan baru memasuki masa tanam. Meski begitu terjadi sedikit kenaikan harga yakni beras, bawang merah dan cabai.

Advertisement

Untuk menjaga kestabilan harga Disdag Kulonprogo bersama Bulog Divre DIY sejak Oktober hingga Desember 2018 menggelar operasi pasar murah. Operasi pasar ini meliputi komoditas gula pasir dengan harga Rp10.500 per kilogram, minyak goreng Rp11.500 per liter, dan beras medium Rp8.100 per kg atau Rp40.500 per lima kilogram.

"Kami sudah mengajukan permohonan kepada Bulog untuk melakukan operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga. Jangan sampai harga sudah naik, kami baru menggelar operasi pasar," kata Krissutanto, Selasa (18/12/2018).

Adapun operasi pasar pada Oktober dan November 2018 menyasar kecamatan di wilayah utara mulai dari Kokap, Girimulyo, Samigaluh, Kalibawang dan Nanggulan. Sedangkan pada Desember ini operasi pasar menyasar pasar-pasar tradisional yang ada di sisi selatan seperti Wates, Galur, Lendah, Panjatan, dan Sentolo."Operasi ini menyasar pasar tradisional dan kantor pemerintahan tingkat desa maupun kecamatan," katanya.

Staf Divre Bulog DIY, Rahayu Gianto, mengatakan jawatannya menggelar operasi pasar untuk stabilisasi harga pangan menggunakan cadangan beras pemerintah (CBP) hingga akhir tahun dengan total beras sebanyak 25 ton. "Kami membantu masyarakat yang membutuhkan beras yang harganya di bawah harga pasar, sehingga dilakukan OP-CBP," katanya. Dia mengatakan penggunaan CBP karena hasil panen padi tahun ini masih kurang. Selain itu hingga saat ini belum ada wilayah Kulonprogo yang panen padi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Suplemen Diet Jepang Akibatkan 100 Orang Dirawat dan Lima Orang Meninggal

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement