Advertisement
Pertambangan Kapur di Gunungkidul Ganggu Warga Candirejo

Advertisement
[caption id="attachment_391646" align="alignleft" width="370"]http://images.harianjogja.com/2013/03/DSC_0912-370x245.jpg" alt="" width="370" height="245" /> Penambangan batu kapur yang dianggap warga mengganggu kini tidak beroperasi dan menyisakan Backhoe yang masih tertinggal di lokasi penambangan kapur di Candirejo, Semanu., Gunungkidul, Rabu (27/3/2013).(JIBI/Harian Jogja/Gilang Jiwana)[/caption]
Advertisement
GUNUNGKIDUL -- Sebulan sejak proyek penambangan kapur di Desa Candirejo, Kecamatan Semanu dimulai, keluhan mulai bermunculan dari warga setempat. Mereka merasa penggalian yang kini terhenti itu mengganggu kenyamana lingkungan karena debu dan suara bising yang ditimbulkan pada saat penggalian berlangsung.
Agus, bukan nama sebenarnya, salah satu warga setempat mengatakan, dirinya sudah sejak awal merasakan gangguan selama proyek penambangan berlangsung. Menurutnya, aktivitas penambangan yang berada dekat dengan rumah warga membuat sebagian warga terganggu.
Gangguan terutama dirasakan dari suara bising backhoe yang digunakan untuk menambang dan getaran akibat benturan mesin pemecah batu kapur dengan bukit kapur yang akan ditambang. Selain itu, lokasi tempat penambangan yang berada tepat di pinggir jalan raya juga dipermasalahkan karena dianggap mengganggu lalu lintas warga dan membahayakan bila ada ceceran kapur yang berada di jalan raya.
Padahal jalan itu merupakan jalan penghubung utama warga yang akan menuju Giripanggung dari Semanu dan sebaliknya. “Banyak yang terganggu, tapi karena yang bekerja disitu kebanyakan kenalan jadinya tidak enak kalau mau menegur,” ujar Agus.
Agus menambahkan, sebenarnya ada ganti rugi yang diberikan pihak penambang kepada sebagian warga, besarnya sendiri dia tidak tahu persis karena dia tidak mendapatkan ganti rugi. “Dulu sudah pernah berhenti, kemudian jalan lagi, sekarang berhenti lagi dan alatnya dibiarkan saja disana,” pungkasnya.
Berdasarkan pantauan, saat ini proyek penambangan itu memang sedang berhenti. Tidak tampak adanya kegiatan penambangan dan hanya terdapat alat-alat menambang yang dibiarkan berada di lokasi.
Kepala Desa Candirejo, Maryanta ketika dihubungi Rabu (27/3/2013) mengatakan pertambangan itu sudah dimulai sejak sebulan yang lalu. Saat itu pihak penambang meminta surat pengantar di kantornya untuk membuat izin menambang di Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan ESDM (Disperindagkop ESDM) Gunungkidul. “Selanjutnya saya tidak mengerti, selain itu saya juga jarang lewat jalur itu sehingga tidak terlalu tahu sekarang bagaimana,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ekspor Batu Bara Indonesia Terendah Selama 3 tahun Terakhir, Ini Penyebabnya
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Tarif dan Jalur Trans Jogja ke Lokasi Wisata di Jogja dan Sekitarnya, Cek di Sini
- Pasar Terban Jogja Disulap Jadi Rumah Pemotongan Hewan yang Modern dan Higienis
- BNPB Catat Dampak Cuaca Ekstrem Picu Bencana di DIY dan Bogor
- Syarat dan Lokasi Perpanjangan SIM di Jogja Selama Mei 2025
- Selain Sebut Bukan Mafia Tanah, Menteri ATR/BPN RI Klaim Tak Ada Aparatnya yang Terlibat dalam Kasus Mbah Tupon
Advertisement