Advertisement
Malu Ikut Susulan, Terpaksa Ujian di Rumah Sakit

Advertisement
[caption id="attachment_399696" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/?attachment_id=399696" rel="attachment wp-att-399696">http://images.harianjogja.com/2013/04/ujian-di-rumah-sakit-Ujang-Hasanudin-370x298.jpg" alt="" width="370" height="298" /> Foto Ujian Nasional di Rumah Sakit
JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin[/caption]
GUNUNGKIDUL-Selasa, (23/4) pagi, sekitar pukul 07.00 WIB, di ruang perawatan nomor 6 Klinik Bhakti Husada Wonosari, Titis Putri Nugraheni, 13, terlihat serius mengerjakan soal Bahasa Inggris. Meski sesekali dia membetulkan selang cairan infus yang membalut ditangannya menghalangi kertas jawaban.
Advertisement
Siswi SMP 3 Wonosari itu mengerjakan soal ujian akhir nasional (UAN) di rumah sakit karena menderita tifus. Pada hari kedua UAN dia mampu menyelesaikan soal satu jam lebih tanpa ada halangan. Berbeda saat hari pertama, baru menyelesaikan lima soal saja dia sempat drop. Setelah diperiksa dokter dia ternyata tegang. Dia pun harus beristirahat selama kurang lebih 15 menit.
“Kemarin dia sempat blank saat ngerjain soal Bahasa Indonesia,” kata Suryani, ibunda Putri.
Putri menderita tifus sejak Minggu (21/4) sore lalu. Meski sakit, dia tidak ingin menjalani UAN susulan. Dia merasa gengsi kalau harus ikut ujian susulan. “Pokoknya dia enggak mau [ujian] susulan, katanya malu karena ada embel-embel susulan,” kata Suryani.
“Yakin bisa!” tegas Putri, singkat, sebelum mulai mengerjakan soal Bahasa Inggris.
Selain Putri, ada dua peserta UAN lainnya yang juga mengerjakan soal di rumah sakit, yaitu di Kecamatan Karangmojo dan Semin. Mereka ditemani satu pengawas dan satu dari sekolah.
Kepala Bidang Pendidikan Lanjutan Pertama (PLP) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul Kusmanto mengatakan, peserta UAN SMP/MTs Gunungkidul tahun ini terdaftar 9.608 murid. “Namun yang ikut UAN hari pertama 9.566 peserta, dan hari kedua 9.568 peserta.
UAN juga diikuti enam peserta tuna rungu di Sekolah Luar Biasa (SLB) Bhakti Putra Ngawis dan SLB Negeri Wonosari. Kusmanto mengklaim hari pertama dan kedua UAN SMP/MTs terbilang lancar, tidak ada permasalahan.
Namun, keluhan lembar jawaban yang tipis dan rawan rusak merata di semua kecamatan di Gunungkidul. “Tetapi kami tidak bisa apa-apa karena dikirim langsung dari Pemerintah Pusat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ekspor Batu Bara Indonesia Terendah Selama 3 tahun Terakhir, Ini Penyebabnya
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Bantul Selama Mei 2025, Cek Lokasinya di Sini
- Jadwal Bus DAMRI di Jogja Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Cek Lokasi Keberangkatannya
- Lokasi dan Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Selama Mei 2025
- Cuaca di Jogja Hari Ini Minggu 11 Mei Diprediksi Cerah, Saatnya Jalan-jalan
- Jangan Sampai Kelewatan, Cek Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Selama Mei 2025
Advertisement