Advertisement
BUAH IMPOR BERFORMALIN : Pedagang Tak Terpengaruh, Lancar & Harga Makin Murah

Advertisement
[caption id="attachment_401748" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/04/30/buah-berformalin-pedagang-tak-terpengaruh-lancar-harga-makin-murah-401745/buah-impor-ilustrasi-bisnis-indonesia-andi-rambe-2" rel="attachment wp-att-401748">http://images.harianjogja.com/2013/04/buah-impor-ilustrasi-BISNIS-INDONESIA-Andi-Rambe1-370x246.jpg" alt="" width="370" height="246" /> Foto Ilustrasi Kios Buah Impor
JIBI/Bisnis Indonesia/Andi Rambe[/caption]
JOGJA-Kabar adanya buah impor berformalin tidak berdampak pada penjualan buah di sejumlah kios buah di Kota Jogja.
Advertisement
Niken salah satu pemilik kios buah di Jalan Colombo, penjualan buah impor masih lancar. Bahkan cenderung melimpah sehingga beberapa buah impor yang sebelumnya mahal dan langka kini semakin murah.
“Kalau kabar formalin tidak dengar, dan sampai saat ini tidak berpengaruh pada pembelian. Malah hari ini agak ramai pembeli,” ujar Niken.
Niken mengatakan buah-buah impor selama ini lebih banyak dipakai untuk keperluan parsel.
Banyak konsumen cenderung memilih buah impor tak hanya sebagai konsumsi pribadi, tetapi juga sebagai bingkisan. Pasalnya karena buah impor secara penampilan lebih menarik dibandingkan buah lokal.
“Kalau selama ini lebih banyak dipakai untuk parsel, seperti jeruk, apel, anggur dan beberapa jenis buah lainnya,” paparnya.
Para pedagang mengaku beberapa jenis buah yang mulai mengalami penurunan harga antara lain Anggur merah dan anggur hijau asal Australia, Apel Fuji, dan Jeruk Mandarin.
Anggur merah yang sebelumnya Rp90.000 per kilogramnya menjadi Rp70.000. Sedangkan anggur hitam asal Amerika yang tadinya langka, kini melimpah dan harganya turun menjadi Rp90.000 setelah sebelumnya berada di harga lebih dari Rp100.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement