Advertisement

Museum Berharap Bantuan Operasional

Selasa, 10 September 2013 - 14:30 WIB
Nina Atmasari
Museum Berharap Bantuan Operasional

Advertisement

[caption id="attachment_446092" align="alignleft" width="450"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/09/10/museum-berharap-bantuan-operasional-446091/museum-antara-2" rel="attachment wp-att-446092">http://images.harianjogja.com/2013/09/museum-antara1.jpg" alt="" width="450" height="300" /> Ilustrasi museum (JIBI/Harian Jogja/Antara)[/caption]

Harianjogja.com, JOGJA- Jika di sekolah ada Bantuan Operasional Sekolah (BOS), maka museum yang sama-sama berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berharap ada bantuan operasional.

Advertisement

Sekretaris Badan Musyawarah Musea (Barahmus), Asroni mengungkapkan museum berperan membangun karakter bangsa, namun upaya itu tidak semudah membalikkan tangan.

Sejauh ini museum yang ada di Indonesia hampir sebagian besar masih terkendala infrastruktur maupun Sumber Daya Manusia (SDM). Dampaknya minat pengunjung untuk datang ke museum pun tidak sesuai harapan.

"Yang paling terasa adalah museum swasta yang notabene pemasukannya didapat secara mandiri berbeda dengan museum negeri yang mendapatkan bantuan pemerintah," kata dia, Senin (9/9/2013).

Dia berharap kelak museum swasta pun bisa mendapatkan bantuan operasional. "Museum kan dibawah naungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kalau di sekolah ada BOS dari Kementrian. Harusnya museum juga ada BOM [bantuan operasional Museum] yang nanti bisa digunakan museum swasta untuk meningkat infratrukur dan SDM," ucapnya.

Asroni optimistis jika BOM dicairkan dengan sendirinya museum swasta bisa meningkatkan kualitasnya sehingga dengan sendirinya masyarakat juga tertarik berkunjung ke museum.

Sejauh ini, dari pengamatan Asroni, terdapat 200 museum yang tercatat di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Museum itu berasal dari berbagai kota dan pulau di Indonesia yang sebagian besar berstatus museum swasta. "Kalau di Jogja ada 33 museum, dua diantaranya berstatus negeri," ucapnya.

Museum yang ikut dalam pameran di antaranya, Tembi Rumah Budaya, Museum Basuki Abdoelah, Museum Sasmitaloka dan Museum Batik yang berasal dari Jogja. Adapun museum dari luar Jogja diantaranya museum trasportasi TMII, museum Kebangkitan Nasional (Jakarta), Museum Pers Nasional dan museum kars (wonogiri).

Museum pers nasional asal Solo, Jawa Tengah memamerkan kamera Ricoh dan tas pinggang, perlengkapan liputan yang pernah digunakan M. Fuad Syafruddin wartawan harian Bernas yang meninggal akibat dianiaya orang tidak dikenal pada 1996 silam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Cak Imin Tetapkan Kriteria Calon Kepala Daerah yang Diusung PKB

News
| Sabtu, 20 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement