Advertisement

Potensi Pendapatan Kabupaten Bantul Hilang Rp1,6 Miliar

Bhekti Suryani
Rabu, 30 Oktober 2013 - 21:05 WIB
Maya Herawati
Potensi Pendapatan Kabupaten Bantul Hilang Rp1,6 Miliar One hundred thousand rupiah notes are seen through a magnifying glass in this photo illustration taken in Singapore, in this file picture taken March 14, 2013. Banks in Singapore are stubbornly against adopting domestically set reference rates for derivative contracts in the Indonesia rupiah, despite preparing to drop their own rate fixing for the Malaysian ringgit and Vietnamese dong. To match Analysis MARKETS-INDONESIA/FIXING REUTERS/Edgar Su - Files (SINGAPORE / Tags: BUSINESS)

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL- Kabupaten Bantul kehilangan potensi pendapatan hingga Rp1,6 miliar lebih dari keberadaan menara telekomunikasi di daerah ini, lantaran tak masifnya pemungutan retribusi.

Kabid Penagihan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Bantul Trisna Manurung mengatakan, potensi pendapatan dari menara telekomunikasi yang berdiri di Bantul mencapai Rp1,8 miliar berdasarkan perhitungan pada 2010. Namun saat ini, pendapatan yang masuk dari retribusi menara hanya Rp200 juta lebih.

Advertisement

Padahal Pemkab menargetkan pendapatan sebesar Rp400 juta tahun ini. Bahkan target pendapatan itu dinaikan menjadi Rp450 juta pada saat pembahasan APBD Perubahan September-Oktober lalu.

"Memang antara pendapatan dengan target dan potensi belum tercapai," terang Trisna Manurung, Rabu (30/10/2013).

Potensi pendapatan tersebut dihitung berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) lahan tempat bangunan menara berdiri maupun instalasinya. "Dari menara yang ada dihitung, NJOP-nya dikalikan dua persen," imbuhnya.

Perhitungan besaran retribusi yang ditarik berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dalam UU dan Perda Bantul mengenai retribusi lanjutnya dihitung 2% dari NJOP.

Anggota Komisi B DPRD Bantul yang membidangi masalah perekonomian, Amir Syarifuddin menyayangkan potensi pendapatan yang tak tergali tersebut. Padahal menurutnya cukup signifikan menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Kalau target pungutan retribusi tercapai dan potensi pendapatan terpenuhi sangat signifikan menambah PAD,” lanjut politisi PKS tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement