Advertisement

NARKOBA DI LAPAS : Pelempar Bola Tenis Berisi Narkoba Ditangkap

Sunartono
Senin, 14 April 2014 - 13:33 WIB
Nina Atmasari
NARKOBA DI LAPAS : Pelempar Bola Tenis Berisi Narkoba Ditangkap dokumen

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Tersangka MY alias Max, 30, seorang kurir narkoba http://www.harianjogja.com/baca/2014/04/14/narkoba-di-lapas-kirim-sabu-ke-napi-kurir-ditangkap-di-pengadilan-502310" target="_blank">ditangkap saat akan menyerahkan paket sabu kepada narapidana yang tengah menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Sleman, Kamis (10/4/2014) ternyata terlibat pelemparan bola tenis ke dalam Lapas Narkotika II A Pakem Sleman yang selama ini berlangsung.

Tercatat sudah melempar sebanyak enam kali, terakhir Maret tahun ini.

Advertisement

Selain berdasarkan pengakuan tersangka, barang bukti yang ditemukan di rumah tersangka identik dengan bola tenis yang gagal dilemparkan ke dalam Lapas kemudian diterima Polres Sleman dari Lapas.

Dalam pusaran narkoba, Max bukanlah pengguna karena ia termasuk negatif hasil tes urin. Melainkan terdaftar sebagai PL alias pelempar dan peletak paket narkoba dari satu tempat ke lainnya atas perintah orang tak dikenal.

Saat diwawancara, Max mengaku terpaksa menjadi pelempar narkoba ke dalam Lapas karena terdesak kebutuhan. Awalnya ia harus mengganti motor seorang temannya. Kemudian ditawari orang tak dikenal untuk melempar narkoba ke dalam Lapas Pakem dengan upah Rp100.000 untuk sekali lempar. Merasa terdesak kebutuhan ia pun melakoni pekerjaan itu.

Sebelum melempar, lanjutnya, ia dipandu terlebih dahulu melalui ponsel oleh atasannya. "Ditelepon dulu, biasanya sampai sekitar satu jam lamanya kadang pukul 11.00 WIB, pukul 12  WIB. Saya tidak tahu siapa yang telepon, saya hanya menjalankan saja," ujarnya, Minggu (13/4/2014).

Menurutnya yang memandu berjenis kelamin pria. Kadang menggunakan logat Jawa dan juga bahasa Indonesia. Max mengaku selain melemparkan bola tenis berisi narkoba dari sebelah timur belakang lapas, ia kerap melemparkan dari sisi depan atau sebelah barat lapas. "Biasanya sore hari sekitar jam setengah tiga melemparnya," ucapnya.

Upah setiap lemparan akan diberikan melalui transfer ke rekeningnya. Ia mengaku tidak pernah dikomplain atasannya meski kadang lemparannya gagal masuk ke dalam Lapas. "Tidak pernah, saya hanya melempar saja, habis itu sudah," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo

News
| Kamis, 25 April 2024, 04:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement