Advertisement

Banjir dan Longsor Terjang Kulonprogo, 100 KK Terdampak

Khairul Ma'arif
Sabtu, 27 Desember 2025 - 17:17 WIB
Sunartono
Banjir dan Longsor Terjang Kulonprogo, 100 KK Terdampak Salah satu titik tanah longsor yang terjadi di Kulonprogo imbas hujan yang berlangsung terus menerus. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO - Banjir dan tanah longsor akibat hujan intensitas tinggi berdampak pada permukiman warga di sejumlah wilayah Kabupaten Kulonprogo.

Salah satu banjir terparah terjadi di Padukuhan Bujidan, Kokap, akibat luapan Sungai Pening yang menggenangi tiga RT. Sebanyak 100 kepala keluarga terdampak dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter.

Advertisement

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo hingga Sabtu (27/12/2025) pukul 13.15 terdapat 23 titik bencana hidrometeorologi di keenam kapanewon tersebut.

Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan BPBD Kulonprogo, Eko Susanto dari 23 kejadian di keenam kapanewon itu merupakan pohon tumbang, banjir dan tanah longsor. Keenam kapanewon yang terdampak adalah, Kapanewon Kokap sebanyak 14 titik kejadian, Kapanewon Samigaluh, Kapanewon Pengasih sama-sama tiga titik, dan Kapanewon Girimulyo, Temon serta Panjatan masing-masing satu titik.

"Di Temon Banjir terjadi di SMKN 1 Temon penyebabnya karena hujan intensitas tinggi seluruh kelas terendam air dengan ketinggian 40 centimeter sampai 50 centimeter," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (27/12/2025).

Eko mengakui, 23 titik tersebut sebagian besar masih belum tertangani. Kondisi itu karena sampai sekarang BPBD Kulonprogo masih melakukan assessment di titik-titik tersebut untuk tindak lanjut berikutnya. Menurutnya, dari 23 kejadian di enam kapanewon bencana alam tanah longsor yang paling mendominasi sampai 18 kejadian. "Sedangkan lima sisanya hanya pohon tumbang dua dan tiga titik banjir," katanya.

Eko menjelaskan, banjir yang cukup berdampak parah di Padukuhan Bujidan yang berlokasi di utara pertigaan traffic light Siluwok. Penyebab banjir karena luapan air Sungai Pening yang berdampak di tiga RT Padukuhan Bujidan.

Sampai sekarang banjir di titik tersebut masih menggenangi permukiman warga. "Total terdampak 100 KK dari tiga RT dengan ketinggian banjir mencapai sekitar 50 centimeter," ujar Eko.

Adapun tanah longsor yang terjadi ada yang menjebol tembok rumah dan ada juga yang hanya mengancam rumah saja. Selain itu, tanah longsor juga ada yang mengakibatkan pekarangan rumah warga yang amblas tetapi bangunan rumahnya aman. Termasuk terdapat tanah longsor yang menutup akses jalan sehingga terputus karena tidak bisa dilalui.

"Tanah longsor menutup akses jalan di Kokap termasuk tanah longsor yang menjebol dapur rumah warga juga terjadi di Kokap," ujar Eko.

Sedangkan pohon tumbang ada yang menimpa rumah warga tetapi kondisinya masih aman tidak menimbulkan ambruk atapnya. Eko menyampaikan, sampai sekarang dampak tanah longsor, banjir dan pohon tumbang nihil laporan korban jiwa maupun korban luka.

Kondisi hujan di sejumlah titik Kulonprogo pun sudah mulai mereda. "Tanah longsor menutup jalan provinsi, jalan kabupaten dan jalan desa yang semuanya berada di Kalurahan Hargotirto, Kokap," ucapnya.

BPBD masih melakukan asesmen lanjutan di lokasi terdampak untuk menentukan langkah penanganan dan memastikan keselamatan warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025

Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025

News
| Sabtu, 27 Desember 2025, 18:57 WIB

Advertisement

Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat

Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat

Wisata
| Kamis, 25 Desember 2025, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement