Advertisement
Keluarga Miskin Kulonprogo Capai 23,6%, Pemkab Bentuk Tim Khusus
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, membentuk tim penanggulangan kemiskinan untuk mempercepat upaya mengatasi masalah tersebut di wilayah setempat.
Wakil Bupati Sutedjo, Sabtu (12/4/2014), mengatakan berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan mencapai 23,6% pada 2012.
Advertisement
"Untuk menekan angka kemiskinan kami melaksanakan kebijakan nasional dan kebijakan lokal Pemda DIY dan pemkab sendiri," katanya.
Kebijakan nasional penanggulangan kemiskinan, kata Sutedjo, yakni beras untuk keluarga miskin (raskin), bantuan langsung tunai, rumah tidak layak huni (RTLH), dan program keluarga harapan (PKH).
Selain itu, katanya, Pemprov DIY dan Pemkab Kulonprogo juga memiliki program lokal pengentasan kemiskinan. Pemda DIY memberikan bantuan Rp1 juta per kepala keluarga untuk kegiatan ekonomi produktif.
Program penanggulangan kemiskinan dari Pemkab Kulonprogo, yakni bedah rumah, program orang tua asuh, program padat karya, dan Kelompok Asuh Keluarga Binangun (KAKB).
"Berdasarkan laporan pertanggungjawaban kinerja pemerintah 2013, angka kemiskinan Kulonprogo turun 0,3% dari 23,6% menjadi 23,3%. Penurunan angka kemiskinan memang tidak signifikan, tapi kami terus berupaya menurunkan kemiskinan," kata dia.
Ia mengatakan anggaran program padat karya setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada 2012, anggaran padat karya sekitar Rp6 miliar, pada 2014 sekitar Rp14 miliar.
"Program padat karya dititikberatkan pembangunan infrastruktur setiap desa yang menyerap tenaga kerja. Harapannya, mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Sutedjo mengatakan program orang tua asuh yang berbasis corporation juga terus berjalan. Salah satu perbankan terbesar di DIY membantu Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap dan Desa Temon Wetan, Kecamatan Temon.
"Kami berharap bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan baik lembaga ekonomi dan sosial untuk menggarap desa tertentu supaya memiliki bapak asuh membebaskan desa dari kemiskinan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

TNI Selidiki Masuknya Warga Sipil ke Lokasi Peledakan Amunisi TNI AD
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 5 Warga Sleman Gagal Berangkat Haji di 2025, Ini Penyebabnya
- Pungutan Liar oleh Petugas Rutan Kelas II A Jogja, Kepala Kanwil Ditjenpas DIY: Pelaku Ditindak Tegas
- Libur Panjang, Okupansi Hotel di Bantul Mencapai hingga 100 Persen
- Baciro Kini Jadi Kelurahan Hijau di Jogja karena Berhasil Mengelola Sampah dengan Baik
- Ratusan Remaja Diusulkan Dinsos Bantul untuk Masuk Sekolah Rakyat Setingkat SMA
Advertisement