Advertisement
Permasalahan Pemilu Banyak Terjadi di TPS

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Sleman berpendapat bukan hanya Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang perlu meningkatkan kapasitas terkait pemilihan umum (pemilu).
"KPPS perlu bekal yang baik tentang suara sah dan tidak sah, serta cara merekap yang benar,” kata Ketua Panwaslu Sleman, Sutoto Jatmiko, Selasa (22/4/2014).
Advertisement
Namun, menurut dia, saksi dari partai politik maupun calon legislatif juga perlu diberikan bekal yang cukup terkait sah tidaknya sebuah surat suara, termasuk cara perekapannya. “Karena permasalahan justru terjadi di tingkat TPS [tempat pemungutan suara],” ungkap Sutoto Jatmiko.
Sutoto Jatmiko coba memaparkan kesalahan pada saat rekapitulasi di TPS. “Di Wedomartani, nyoblos caleg dan partai, suaranya dihitung dua. Saksinya juga belum paham,” ucapnya.
“Ketidakcermatan mestinya selesai di PPS (Panitia Pemungutan Suara). Di tingkat kabupaten masih menghitung jumlah pemilih itu karena kurang cermat,” imbuhnya.
Pada Pilpres nanti, KPUD Sleman mengharapkan adanya regenerasi anggota KPPS. “Diharapkan anak-anak muda yang peduli terhadap pemilu mau ikut berkontribusi,” ujar Ahmad Shidqi.
Bulan Maret lalu, Paguyuban Kepala Dusun (Dukuh) Kabupaten Sleman memang sempat menyampaikan keberatan terkait persyaratan menjadi KPPS. Kewajiban untuk melampirkan ijazah minimal tingkat SMA sederajat adalah salah satu yang dipermasalahkan waktu itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Presiden Prabowo dan Pangeran MBS Serukan Global Lakukan Aksi Nyata untuk Perdamaian Dunia
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Resmi Dibuka, Jasamarga Pastikan Telah Mengantongi Sertifikat Laik Operasi
- Lowongan Kerja PMI DIY: Ini Formasi dan Syarat Pendaftarannya
- Kemarau Basah Bikin Jasa Pengiriman Air di Gunungkidul Sepi Orderan
- Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Masih Gratis, PT JMJ Tunggu Keputusan Menteri PU Soal Tarif
- Mbah Tupon Jadi Turut Tergugat, Kuasa Hukum Penggugat Ingin Duduk Bersama Selesaikan Perbuatan Melawan Hukum
Advertisement
Advertisement