Advertisement

Harian Jogja

Normalisasi Kali Progo Dianggap Picu Abrasi

Sabtu, 26 April 2014 - 14:38 WIB
Nina Atmasari
Normalisasi Kali Progo Dianggap Picu Abrasi

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Galur memberi teguran langsung atas proyek normalisasi Sungai Progo, Jumat (25/4/2014). Proyek itu dinilai menyebabkan abrasi sungai di wilayah Dusun Bleberan, Desa Banaran, Galur.

Jajaran Muspika langsung menuju rumah Kepala Dusun Bakalan sebelum akhirnya menuju wilayah kerja proyek normalisasi sungai yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah Kadus. Tepatnya di Dusun Bakalan, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Bantul.

Advertisement

BACA JUGA:  Tokopedia Bantu Perempuan Pelaku UMKM Memiliki NIB

Camat Galur, Latnyana menjelaskan teknis kerja penggerjaan proyek pelurusan aliran sungai yang dilakukan kontraktor telah merugikan wilayahnya. Seharusnya menurut dia, kontraktor mengetahui benar cara melakukan pekerjaan sehingga tidak menimbulkan abrasi di wilayahnya.

“Seharusnya pengerjaannya dimulai dari sisi selatan dulu sehingga limpahan aliran sungai lebih dekat ke arah pantai. Kalau dimulai dari sisi utara, wilayah di sebelah barat yang terkena luberan air,” ujar Latnyana, usai mendatangi kontraktor normalisasi sungai itu.

Tidak hanya itu saja, menurut dia ada opsi lain agar proyek normalisasi sungai tidak menyebabkan abrasi di wilayah Kulonprogo. Latnyana menegaskan, sebagaimana konsep normalisasi yang pernah dilakukan Galur dulu, maka kontraktor harus terlebih dahulu membuat parit buatan yang tujuannya untuk mengalihkan arus sungai.

Sementara yang terjadi saat ini, kontraktor proyek langsung mengeruk pasir. Itu pun lebih banyak menyasar ke wilayah barat yang sudah masuk Galur.

“Konsekuensinya memang harus membuat parit buatan untuk pengalihan arus sungai dulu. Itu jika kontraktor mau berpikir pekerjaan yang dilakukannya tidak menimbulkan kerugian wilayah lain. Kalau hanya ingin instan ya seperti ini akibatnya. Baru tiga hari berjalan saja sudah menimbulkan abrasi parah di wilayah kami,” terangnya.

Selebihnya, Latnyana meminta kerja alat berat di tengah sungai untuk sementara dihentikan dulu sampai kontraktor mau melakukan terobosan agar pekerjaannya tidak menyebabkan abrasi di Galur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Baca Koran harianjogja.com

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gubernur Percepat Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di 17 Kabupaten di Jawa Tengah

News
| Senin, 27 Maret 2023, 16:07 WIB

Advertisement

alt

Bisa Dicoba! Ini 3 Wisata Air di Jogja Langsung dari Sumbernya

Wisata
| Minggu, 26 Maret 2023, 10:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement