Advertisement
Antisipasi Kekeringan, Dinas Pertanian DIY Imbau Petani Tanam Palawija

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau petani menanam palawija atau tanaman lain yang tidak banyak membutuhkan air, guna mengantisipasi kemungkinan munculnya El-Nino yang berdampak kekeringan.
"Meskipun hujan, terkadang masih terkecoh, sehingga menanami seluruh lahan dengan padi," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Daerah Istimewa Yogayakarta (DIY) Sasongko, Selasa (10/6/2014).
Advertisement
Menurut dia, musim kemarau tahun ini diperkirakan akan lebih panjang dari tahun sebelumnya, sehingga memungkinkan terjadi kekurangan air.
Ia mengatakan daerah yang memiliki ketersediaan air paling sedikit ketika musim kemarau di DIY biasanya Kabupaten Gunung Kidul, kemudian disusul kabupaten lainnya.
"Gunung Kidul harus memiliki kewaspadaan lebih guna menghadapi kemungkinan terjadi kekeringan," katanya.
Ia mengatakan tanaman yang tidak banyak membutuhkan air atau jenis palawija yang disarankan ditanam oleh petani antara lain jagung, kedelai, dan kacang panjang.
"Kami akan mengawal ketahanan pangan selama musim kemarau ini dengan pengamatan yang lebih intensif. Pestisida juga sudah kami siapkan untuk menanggulangi serangan hama," katanya.
Sementara itu, bagi petani yang telah melakukan penanaman palawija agar melengkapinya dengan pembuatan parit di sekitar lahan. Parit berfungsi mengalihkan air agar tidak merendam tanaman palawija yang tidak tahan terhadap genangan air.
"Parit juga berfungsi menyimpan air ketika hujan benar-benar sudah tidak turun. Parit bisa dibuat dengan membujur atau melintang," katanya.
Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY Tony Agus Wijaya mengatakan mulai awal Mei 2014 daerah ini telah memasuki musim kemarau.
Pada kemarau tahun ini juga diperkirakan terkena dampak fenomena El-Nino yang mengakibatkan kekeringan panjang.
"Meskipun kadang-kadang masih sesekali turun hujan, namun pada kenyataanya sudah masuk musim kemarau," kata Tony.
Meski demikian, fenomena El-Nino ke depan akan memiliki pengaruh besar terhadap menurunnya curah hujan dari biasanya.
"Petani memang kami beri masukan untuk menanam tanaman yang tidak terlalu bergantung pada air," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Tol Jogja-Kulonprogo, 1.187 Bidang Tanah Dibebaskan, Uang Ganti Kerugian Tembus Rp1,3 Triliun
- Penjelasan BMKG Soal Udara Dingin "Bediding" di Jogja
- Kalurahan di Gunungkidul Mulai Urus Pencairan Dana Desa Termin Kedua
- PLS Harus Edukatif dan Menyenangkan, Tak Boleh Ada Kekerasan dan Perpeloncoan
- Sarasehan Hari Jadi ke-194, Bupati Singgung Bantul Masuk 4 Besar Kabupaten Paling Maju Versi BRIN
Advertisement
Advertisement