Advertisement
Ini Kebiasan 'Kapal Perang Portugis' di Tengah Samudra

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Berbentuk seperti balon, berwarna biru dan memiliki tangan-tangan menjuntai mengapung-apung di tengah samudra, 'kapal perang portugis' beberapa waktu lalu mewarnai Pantai Selatan. Akibatnya puluhan wisatawan yang 'tersentuh' ubur-ubur atau impes ini merasakan gatal luar biasa hingga terbakar.
Impes banyak dijumpai di tepi pantai kecuali pantai yang berbentuk teluk. Pasalnya di pantai berbentuk teluk, impes kesulitan menepi. Hewan berwarna biru ini tidak berada di dalam air, melainkan mengapung di permukaan air. Kapal Perang Portugis yang dewasa, berdiameter tudung lebih kurang 15cm, mempunyai tentakel (kaki yang menjuntai) yang relatif sangat panjang, bisa mencapai dua meter.
Advertisement
Di kaki inilah sel-sel penyengat (nematocyst) terdapat panah berbisa yang digunakan untuk melumpuhkan mangsanya sekaligus menjadi sistem pertahanan diri yang efektif jika menghadapi predator, termasuk manusia yang terlalu dekat dengan mereka. Saat tentakelnya menempel pada kulit seseorang, selain mudah putus tentakel ini akan melekat dan sulit untuk dilepaskan. Bila terkena nematocyst, manusia akan merasa gatal luar biasa dan diikuti dengan rasa terbakar atau sakit yang luar biasa.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Marjono mengaku senang ketika ada hujan menyapu. Pasalnya, keberadaan impes pun menjadi jarang. Meski begitu, wisatawan tetap diminta waspada
dengan biota laut tersebut.
“Untuk memastikan keberadaannya, kami melakukan patroli rutin melalui jalur laut,” ungkap dia.
Akhir pekan lalu, tepanya 30 Juli 2014, satu tim dikirim untuk menyisir perairan Baron hingga Gesing. Dari hasil patroli, terpantau dua impes di perairan. Patroli kembali dilakukan 1 Agustus dengan rute perairan Baron hingga Pok Tunggal. SAR Satlinmas Wilayah II pun mengizinkan koran ini untuk turut serta. Tiga orang anggota SAR Satlinmas Wilayah II bersama tiga anggota KSR PMI Gunungkidul memulai patroli pukul 11.00 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ekspor Batu Bara Indonesia Terendah Selama 3 tahun Terakhir, Ini Penyebabnya
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Tarif dan Jalur Trans Jogja ke Lokasi Wisata di Jogja dan Sekitarnya, Cek di Sini
- Pasar Terban Jogja Disulap Jadi Rumah Pemotongan Hewan yang Modern dan Higienis
- BNPB Catat Dampak Cuaca Ekstrem Picu Bencana di DIY dan Bogor
- Syarat dan Lokasi Perpanjangan SIM di Jogja Selama Mei 2025
- Selain Sebut Bukan Mafia Tanah, Menteri ATR/BPN RI Klaim Tak Ada Aparatnya yang Terlibat dalam Kasus Mbah Tupon
Advertisement