Advertisement
PASAR BEBAS : Batik Cina Masuk, Bagaimana Nasib Batik Jogja?

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Membanjirnya produk batik dari Cina pada era pasar bebas ini dirasakan mengancam kelangsungan batik tradisional yang dikembangkan perajin rumahan.
Perajin "Batik Jumputan" Dusun Gedang, Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Mujimin, mengatakan membanjirnya pakaian batik asal Cina berdampak kurang baik bagi perkembangan batik tradisional di tanah air.
Advertisement
"Kami berharap ada aturan atau undang-undang yang dapat melindungi produk batik tradisional tanah air," katanya, Kamis (2/10/2014).
Menurut dia, dengan adanya perlindungan hukum maka karya batik yang dihasilkan pelaku usaha kecil bisa terus bertahan dan berkembang.
"Masuknya produk-produk batik asal Cina atau negara lain, jika tidak segera ditangani dengan baik oleh pemerintah bisa berdampak buruk bagi pelaku usaha batik tradisional, khususnya batik tulis khas Indonesia," katanya.
Ia mengatakan, kondisi pasar bebas saat ini justeru akan semakin mempersempit gerak pemasaran perajin batik tradisional di tanah air.
Mujimin mengembangkan usaha "Batik Jumputan" dengan dibantu ibu-ibu dan pemuda warga dusun sekitarnya yang berjumlah sekitar 16 orang.
"Saat ini batik yang sedang dikembangkan antara lain batik motif bunga batu, daun, dan loreng," katanya.
Ia mengatakan, batik jumputan ini cara membuatnya sangat sederhana, dengan mengambil sejumput kain yang sudah diberi sket gambar, kemudian diikat dengan menggunakan karet dan bambu.
"Saat ini pemasaran batik jumputan langsung ke pasar-pasar atau toko-toko di Sleman dan Jogja. Namun saat ini batik-batik Cina dan batik cap sudah banyak juga yang masuk ke pasar-pasar tradisional," katanya.
Mujimin mengatakan, batik jumputan ini dijual antara Rp65.000 hingga Rp150.000.
"Meski demikian kami mencoba beragam cara memasarkan batik jumputan, termasuk melalui media sosial dan internet," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Masyarakat di Pesisir Diminta Mewaspadai Potensi Banjir Rob hingga 5 Mei 2025
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Musrenbang RPJMD Gunungkidul Fokus pada Penguatan Sektor Unggulan hingga Pemberdayaan
- Top Ten News Harianjogja.com 1 Mei 2025: Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon hingga Barcelona Ditahan Imbang Inter di Semifinal Liga Champions
- Program Pendidikan Politik untuk Masyarakat, Bawaslu Bantul Berdiskusi dengan Pimpinan DPRD
- Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Vario Menabrak Pejalan Kaki di Jalan Affandi Depok Sleman
- Demo Hari Buruh 1 Mei 2025 di Jogja: Massa Aksi Mulai Penuhi Simpang Tugu Jogja
Advertisement