Advertisement

KECELAKAAN SLEMAN : 2 Laka Lantas, 1 Tewas

Sunartono
Jum'at, 09 Januari 2015 - 14:42 WIB
Mediani Dyah Natalia
KECELAKAAN SLEMAN : 2 Laka Lantas, 1 Tewas Petugas Unit Lalu Lintas Polsek Gamping menunjukkan mobil pikap Daihatsu Gran Max AB 8012 WB yang rusak parah seusai menabrak truk di jembatan Kaliabu, Nogotirto, Gamping, Sleman, Kamis (8/1/2015). (JIBI/Harian Jogja - Sunartono)

Advertisement

Kecelakaan Sleman pekan ini terjadi dua kali, Rabu (7/1/2015) dan Kamis (8/1/2015). Dua kejadian berbeda itu mengakibatkan satu korban meninggal dunia.

Harianjogja.com, SLEMAN - Kecelakaan memakan korban jiwa lagi-lagi terjadi di Sleman. Poniran, 68, warga Jalakan RT 03 RW 20 Tambakrejo Tempel Sleman, meninggal dunia dalam kecelakaan lalulintas di Jalan Gendol - Kemusuh, Banyurejo, Tempel, Rabu (7/1/2015) malam.

Advertisement

Peristiwa kecelakaan berawal saat korban mengendarai sepeda motor Hondra Supra 125 nopol AB 2271 IE di jalan Gendol - Kemusuh dari
arah utara ke selatan. Saat bersamaan, di depan korban terdapat truk Mitsubishi nopol AB 9381 ME yang dikemudikan oleh Sarman, 35, warga
Kaliurang Utara RT 20 RW 05, Srumbung Magelang. Sembari menambah kecepatan motornya, korban berusaha mendahulu truk tersebut.

Tapi tak disangka-sangka, dari arah selatan meluncur sepeda motor Suzuki Smash nopo AB 2817 JN yang dibesut Suyono Puji Utomo, 49,
warga Plotengan RT 04 RW 03 Pondokrejo, Tempel dengan memboncengkan Rizal Syafii, 9. Korban gagal memuluskan laju motornya untuk
menyalip truk. Benturan antar kedua pengendara motor pun tak dapat dihindari. Keduanya terjatuh. Apes bagi korban, ia terlempar ke sebelah
kiri bersamaan terdapat truk yang gagal disalip itu masih melaju. Sopir truk tak sempat melakukan pengereman. Korban pun terlindas truk.

Kanit Laka Polres Sleman Ipda Wartono menjelaskan korban meninggal menderita luka di bagian kepala serta tubuh bagian atas. Kemudian
dibawa ke RSUP Sardjito Jogja. Sedangkan pengemudi dan pembonceng motor dari arah selatan, keduanya mengalami luka kaki dan tangan
kanan lecet. Sempat dibawa ke puskesmas terdekat kemudian rawat jalan.

"Pengemudi truk dan korban sama-sama melaju dari arah utara ke selatan. Korban bermaksud mendahului, tapi di depannya dari arah
berlawanan ada motor Suzuki Smash," terangnya, Kamis (8/1/2015).

Pikap Tabrak Truk
Sementara itu kecelakaan juga terjadi di jembatan Kaliabu, Nogotirto, Gamping, Sleman Kamis (8/1/2015) siang. Sebuah mobil pikap Daihatsu
Gran Max AB 8012 WB yang dikemudikan Dwi Santoso, 36, warga Kricak Kidul, Tegalrejo, Jogja menabrak truk milik petugas Dinas Pekerjaan
Umum (PU) yang tengah berhenti membersihkan rumput. Meski mobil mengalami kerusakan parah tapi korban masih dapat diselamatkan dan
mengalami luka di kaki dan pelipis.

"Mobil berhenti tiba-tiba ditabrak, bisa juga sopirnya sedang mengantuk atau capek," ungkap salahsatu warga bernama Teguh.

Kanit Lantas Polsek Gamping AKP Sugiyo menyatakan korban diduga kurang hati-hati dalam berkendara. Pasalnya, tampak memacu dengan
kencang mobilnya dari arah utara ke selatan dengan beriringan dengan mobil lain berada di depannya.

"Tapi mobil yang berada di depan bisa menghindar ke kiri saat melihat ada truk PU berhenti. Dia [korban] sudah tidak bisa menghindar karena
berjalan lumayan kencang sekitar 70 kilometer per jam," ungkapnya.

Sebelumnya tiga peristiwa kecelakaan di wilayah Sleman menimbulkan tiga korban jiwa dalam kurun 12 jam pada 18 Desember 2014 lalu . Dua
dari tiga kecelakaan itu disebabkan karena adanya jalan berlubang yang tak kunjung diperbaiki oleh pihak berwenang. Yaitu terjadi di ringroad
barat di simpang empat Pelemgurih, Banyuraden, Gamping dan di Jalan Tempel - Minggir tepatnya di Dusun Garongan, Banyurejo, Tempel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Bidik Dugaan Penggelembungan Harga APD Covid-19

News
| Sabtu, 20 April 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement