Advertisement

PERTANIAN GUNUNGKIDUL : Mulai Panen, Harga Justru Anjlok

Kusnul Isti Qomah
Jum'at, 16 Januari 2015 - 10:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
PERTANIAN GUNUNGKIDUL : Mulai Panen, Harga Justru Anjlok

Advertisement

Pertanian Gunungkidul belum dapat 'meneguk' manis kerja keras. Pasalnya, harga jual cabai merah justru turun drastis saat panen.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Petani cabai di Dusun Ngawis II, Desa Ngawis, Kecamatan Karangmojo mulai panen cabai merah besar. Namun, harga cabai justru anjlok.

Advertisement

Ketua kelompok tani cabai Ngawis II Anjar Kurniawan mengatakan, ada empat orang petani yang mulai panen. Rata-rata mendapatkan 50 kg. Jika ditotal, panen cabai kemarin mencapai dua kwintal.

“Namun, perkiraan harga kami meleset. Setiap kilogram dihargai Rp22.000 di pengepul,” ungkap dia kepada Harianjogja.com, Kamis (15/1/2015).

Ia dan rekan-rekannya memperkirakan, harga cabai di tingkat pengepul masih bisa tembus Rp35.000. Hal itu didasarkan, harga jual pada Sabtu pekan lalu yang masih di angka Rp45.000. Namun, kenyataan berkata lain. Harga cabai pun anjlok.

“Kami telat memanennya. Tapi, tidak apa-apa,” imbuh dia.

Anjar menambahkan, meskipun tidak bisa mendapatkan harga yang tinggi, namun, harga saat ini sudah cukup bagus. Kalau pun dijual dengan harga Rp15.000 per kilogram, menurutnya, petani masih mendapatkan keuntungan. Misalnya, dari 1.000 tanaman cabai, petani bisa mendapatkan keuntungan Rp2 juta hingga Rp3 juta dengan harga Rp15.000 per kilogram.

Ia menerangkan, keuntungan yang didapat, sebanding dengan resiko yang dihadapi petani. Menurut Anjar, selama musim hujan, banyak cabai yang rontok. Setiap dua atau tiga hari sekali, petani mengambil cabai yang sudah rontok tersebut. Setiap pengambilan, petani bisa mengumpulkan tiga kilogram hingga empat kilogram cabai yang rontok.

“Selain itu, penyakit yang harus diperangi juga lebih banyak,” ujar dia.

Salah satu petani Nuri mengatakan, karena total cabai yang dipanen mencapai dua kwintal, cabai dijual ke Kecamatan Salam dan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Untuk pasar lokal, jumlah tersebut terlalu banyak. Umumnya, pedagang lokal hanya mampu membeli sekitar 30 kilogram.

“Biasanya, dari sana [Salam dan Muntilan] cabai dijual ke Wonosari,” pungkas dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas

News
| Rabu, 24 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement