Advertisement
STONE GARDEN : Perencanaan Selesai Triwulan Pertama

Advertisement
Stone Garden mulai dibahas Disbudpar.
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunungkidul menargetkan perencanaan pembanguan stone garden atau taman batu di kawasan Ngingrong, Mulo, Wonosari selesai di triwulan pertama tahun ini. Anggaran yang disediakan untuk pembangunan pusat kajian geopark itu senilai Rp3,8 miliar. (Baca Juga :http://jogja.solopos.com/baca/2015/01/16/stone-garden-dianggarkan-rp29-miliar-568478"> STONE GARDEN : Dianggarkan Rp2,9 Miliar).
Advertisement
Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Disbudpar Gunungkidul Hary Sukomono mengatakan pihaknya menerjunkan tim untuk melakukan kajian observasi dan perencanaan. Untuk kajian teknis, tim dibantu konsultan dari Bandung. Malahan pada Kamis (12/2/2015), sudah melakukan survei ke lokasi stone garden di Mulo.
“Cek lokasi sudah. Sekarang tinggal menunggu pembuatan desain konsep pembangunan. Harapanya perencanaan selesai Maret, kemudian April sudah masuk proses lelang dan akhir tahun program sudah selesai semua,” kata Hary kepada Harianjogja.com, Jumat (13/1/2015).
Diperkirakan pembangungan itu menghabiskan biaya sebesar Rp3,8 miliar. Dana tersebut diperoleh dari anggaran Dana Kesitimewaan Pemerintah DIY Rp1,8 miliar, sementara sisanya berasal dari anggaran Pemerintah Pusat.
“Rinciannya sudah dibuat semua. Sementara untuk lokasi gedung juga tidak masalah, tanah yang dibutuhkan seluas 1,1 hektare diambilkan dari tanah kas desa,” paparnya.
Lebih jauh dikatakan Hary, wacana pembangunan museum sudah ada sejak awal 2000 lalu. Saat itu, Gunungkidul dan Wonogiri (Jawa Tengah) menjadi kandidat lokasi berdirinya museum karts. Dia pun optimistis, stone garden bisa menjadi salah satu simbol pariwisata di Gunungkidul. selain menjadi pusat telaah dan kajian batuan karts, lokasinya pun berada di jalur yang strategis. Sebab, berada di jalur menuju kawasan pantai.
“Untuk pemandangan di lembah Ngingrong juga saat indah. Nantinya, semua batu di kawasan karts akan menjadi koleksi museum,” papar dia.
Mirip Museum Batu di Korea Selatan
Sementara itu, Sekretaris Daerah Gunungkidul Budi Martono menambahkan, konsep yang akan dikembangkan seperti pengembangan museum batu di Korea Selatan. Harapannya, pembangunan tersebut selain untuk obyek wisata, juga menjadi pusat kajian kebudayaan.
“Kita memiliki kekayaan batuan yang melimpah. Nantinya, setiap koleksi batu akan diberikan penjelasan tentang periodiasi batu terbentuk, sehingga wawasan pengunjung akan bertambah luas,” katanya.
Dia menjelaskan, koleksi batu yang diambil tidak hanya fokus di wilayah Gunungkidul, batu-batu dari Wonogiri dan Pacitan juga akan dimasukan. Sebab dari sisi kewilayahan memiliki kesamaan, yakni berada dalam satu gugus kawasan karts Gunungsewu.
“Pembangunan ini, salah satunya untuk memperkuat keberadaan geopark Gunungsewu yang diusung pemerintah tiga kabupaten,” ulas Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Merespons Upah Rendah Buruh, MPBI DIY Gelar Pasar Murah May Day
- Banjir dan Tembok Ambrol Diterjang Banjir, Penjaga Sekolah SD Bogem II di Sleman Diungsikan
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu hingga Palur
- Jadwal Terbaru KRL Solo Jogja Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Berangkat dari Stasiun Palur hingga Lempuyangan
- Jangan Sampai Telat, Jadwal SIM Ditlantas Polda DIY Selama Mei 2025
Advertisement