Advertisement

OPERASI PASAR : Di 6 Kecamatan Batal, Ini Alasannya

Redaksi Solopos
Minggu, 22 Maret 2015 - 14:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
OPERASI PASAR : Di 6 Kecamatan Batal, Ini Alasannya Tarti, pedagang beras di Pasar Gading, Solo, Jawa Tengah melayani pembeli di kiosnya, Selasa (3/3/2015). Saat ini, harga beras mulai beranjak turun Rp200/kg hingga Rp500/kg. Harga kebutuhan pokok itu diperkirakan akan terus turun pada pertengahan bulan Maret 2015 ini seiring dengan datangnya masa panen raya. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI - Solopos)

Advertisement

Operasi pasar di enam kecamatan Bantul batal dilaksanakan.

Harianjogja.com, BANTUL-Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Bantul, DIY membatalkan kegiatan operasi pasar beras yang sedianya akan dilakukan di enam kecamatan karena harga sudah normal.

Advertisement

"Sudah ada edaran dari Kabulog (Kepala Bulog) Yogyakarta yang mengintruksikan bahwa operasi pasar beras mulai Senin 23 Maret nanti dihentikan, di Bantul ada enam kecamatan yang dibatalkan," kata Kepala
Disperindagkop Bantul Sulistyanto di Bantul, Minggu (22/3/2015).

Menurut dia, enam kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Jetis, Imogiri, Pajangan, Kasihan, Sewon dan Sanden, sesuai rencana ada 14 desa di enam kecamatan tersebut yang awal pekan nanti melakukan operasi pasar beras.

"Sesuai jadwal operasi pasar beras di Bantul dilakukan sampai 27 Maret, namun karena ada edaran dari Kabulog yang kami terima Jumat (20/3) lalu, maka ada enam kecamatan yang jadwalnya mulai Senin (23/3/2015) tidak bisa kami realisasikan," katanya.

Sementara itu, menurut dia, alasan dari Bulog melayangkan edaran untuk menghentikan operasi pasar beras, karena harga komoditas pokok tersebut di pasar sudah normal, setelah beberapa pekan sebelumnya mengalami kenaikan yang signifikan.

Ia mengatakan, harga beras di pasar tradisional Bantul sebelumnya mencapai Rp10.000 sampai Rp10.500 per kilogram, sementara saat ini harga sudah normal yang berkisar antara Rp8.500 sampai Rp9.500 per kilogram.

"Kalau dari kami menginginkan operasi pasar terus sampai selesai, namun karena itu (penghentian) kebijakan Bulog, kami tindaklanjuti, kami juga sudah koordinasi ke teman-teman untuk sampaikan ke kecamatan," katanya.

Ia mengatakan, dengan penghentian operasi pasar beras tersebut, maka sampai dengan akhir pekan terakhir lalu pihaknya sudah merealisasikan di 11 kecamatan, sebab di Bantul ada 17 kecamatan yang mengajukan kegiatan itu.

"Operasi pasar beras di Bantul dilakukan sejak awal Maret ini, sehingga sudah ada sebelas kecamatan yang
terealisasikan, enam kecamatan yang tidak terealisasi itu kalau ditotal kebutuhannya sekitar 14 ton beras," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Sudirman Said Luncurkan Antologi Kedua "Bergerak dengan Kewajaran"

News
| Sabtu, 02 Desember 2023, 06:37 WIB

Advertisement

alt

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya

Wisata
| Jum'at, 01 Desember 2023, 19:12 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement