Advertisement

PERTANIAN BANTUL : Tengkulak Masih Jadi Idola

Kamis, 26 Maret 2015 - 12:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
PERTANIAN BANTUL : Tengkulak Masih Jadi Idola Raskin ditemukan terjual bebas di Pasar Tegalgede, Karanganyar, Senin (6/8/2012). Raskin tersebut hasil pembelian dari para tengkulak raskin. Raskin Dijual ke Tengkulak Rp85.000 per Sak. (JIBI/SOLOPOS - Indah Septiyaning W)

Advertisement

Pertanian Bantul, petani lebih memilih tengkulak daripada SRG untuk menjual hasil panen.

Harianjogja.com, BANTUL-Keberadaan tengkulak masih jadi idola bagi para petani meski sudah ada gudang komoditi Sistem Resi Gudang (SRG) Bantul di Jalan Bantul kilometer tujuh.

Advertisement

Sebab lewat tengkulak, petani langsung mendapatkan uang hasil jualan panen padi sehingga bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

“Lewat SRG, petani mesti memenuhi sejumlah persyaratan, seperti minimal tiga ton. Selain itu, petani tidak bisa langsung menerima uang hasil panen. Mesti menunggu setelah simpanannya di SRG laku dijual,” ungkap Pengelola Bidang Operasional SRG Bantul, Dedi Nova Citra Arta, kepada Harianjogja.com, Rabu (25/3/2015).

Dengan syarat minimal tiga ton, petani mesti bekerja sama dengan petani lain untuk memasukkan hasil panen ke gudang SRG. Mengingat, tidak semua petani bisa mendapatkan hasil panen sampai tiga ton. Mencapai satu ton saja sudah sulit untuk petani masa sekarang.

Persyaratan lain, kadar air pada gabah harus mencapai 14% dan kadar hampa 3%. Jika belum mencapai kadar yang ditentukan, gabah petani dianggap tidak layak masuk ke gudang SRG.

“Ada fasilitas pengovenan gabah sampai mencapai kadar yang ditentukan. Biaya oven satu kilogram gabah maksimal Rp150,” kata Dedi.

Tidak lakunya SRG terlihat dari kondisi pertanian saat ini. Panen raya yang sudah mulai sejak sepekan terakhir ini, tidak menjadikan gudang SRG dipenuhi padi. Gudang masih kosong. Dari 60 palet atau tempat gabah, semuanya kosong padahal tempat itu menampung 1.400 ton.

Pengelola SRG telah berusaha menarik minat petani agar mau memanfaatkan gedung SRG. Petani yang telah menitipkan komoditinya di SRG akan mendapatkan resi yang dapat digunakan sebagai akses pembiayaan dari bank.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul Sahadi Suparjo mengatakan gudang SRG menjadi solusi menyelamatkan harga gabah saat panen raya yang cenderung turun. Sekitar tiga bulan kemudian, gabah yang disimpan di SRG dapat dijual dengan standar harga yang tinggi.
“Penyimpanan disesuaikan kelasnya. Gabah kelas A itu yang kadar air sudah memenuhi, B yang menengah dan C yang di bawah rata-rata,” paparnya.

==

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Pemkot Jogja Bakal Tambah Kapasitas TPS 3R

Pemkot Jogja Bakal Tambah Kapasitas TPS 3R

Jogjapolitan | 31 minutes ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal

News
| Jum'at, 19 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement