Advertisement
Kisah Pemeran Yesus dalam Drama 'Kisah Sengsara Tuhan Yesus'

Advertisement
Kisah sengsara Yesus di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Ganjuran Bantul divisualkan dengan drama
Air mata Kurnianingsih sesekali menetes. Ia tak kuasa menahan tangis melihat seorang laki-laki bermahkotakan duri memanggul salib besar sambil terus-menerus dicambuki dan disiksa.
Advertisement
Sembari menyeka air matanya, salah satu umat Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Ganjuran ini berusaha mempertahankan langkah untuk tetap mengikuti drama berjudul Kisah Sengsara Tuhan Yesus yang digelar di komplek gereja, Jumat (3/4/2015).
Berbeda dengan tahun sebelumnya di mana kisah sengsara Yesus hanya dibacakan, tahun ini divisualisasikan. Sekelompok remaja yang tergabung dalam Pendampingan Iman Remaja (PIR) dan Orang Muda Katolik (MK) gereja Ganjuran terlibat dalam drama atau yang biasa disebut tablo itu.
"Bangga sekaligus beban karena harus memerankan sosok yang besar [Yesus]," kata pemeran Yesus, Clemen Panji Nada Suryabinta kepada wartawan sebelum drama dimulai.
Dalam waktu latihan yang hanya dilakukan dua minggu, ia dituntut untuk mampu menjiwai peran.
Visualisasi kisah sengsara Yesus dalam rangka perayaan Paskah baru dilaksanakan satu kali. "Terakhir 20 tahun lalu. Maka orang muda menghidupkan lagi," kata Panji.
Dengan memerankan tokoh Yesus, Panji berharap dapat semakin memperdalam iman. Hal itu juga diakui Pastor Paroki Gereja dan Candi HKTY Ganjuran, Herman Yosef Singgih Suntoro sebagai tujuan dilaksanakannya drama.
"Anak muda bisa menghayati iman mereka dengan gaya mereka masing-masing. Harapannya bisa membantu kaderisasi pembinaan iman," kata Pastor Suntoro.
Kisah sengsara Yesus selalu dilakukan pada Jumat Agung. Pastor Suntoro menjelaskan jalan salib Yesus mampu menggambarkan pengorbanan Yesus demi menyelamatkan umat manusia. "Biasanya jalan salib dengan doa dan permenungan tapi tahun ini drama," jelas dia.
Usai drama, seluruh umat Katolik mengikuti perayaan ekaristi Jumat Agung. Di Gereja HKTY Ganjuran, Jumat Agung dilakukan dengan prosesi tabur bunga.
"Karena [Gereja Ganjuran] kental tradisi Jawa sehingga penghormatan salib yang biasanya dengan mencium salib sekarang dengan tabur bunga," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kabar Duka: Anggota DPR RI Gus Alam Meninggal Dunia Seusai Kecelakaan di Tol Pemalang-Batang
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Heboh Banyak Cacing Keluar dari Permukaan Tanah di Bantul, Begini Penjelasan Akademisi UMY
- Kunjungi D.I Yogyakarta, Wakil Gubernur Yang Kumhee Tinjau Program Saemaul di Nanggulan
- Pemkab Bantul Masih Mendata Calon Siswa Sekolah Rakyat
- Komitmen Royal Ambarrukmo Yogyakarta Terhadap Lingkungan: Adakan Acara Refood Cycle
- Soal Dugaan Mafia Tanah di Tamantirto Bantul, Bupati Halim: Laporan Sudah Diterima, Saat Ini Kami Proses
Advertisement