Advertisement
SABDA RAJA SULTAN : Gerindra Dukung Sultan

Advertisement
Sabda Raja Sultan, ditengah pertanyaan tentang perubahan gelar, Gerindra justru menyatakan dukungan kepada DIY 1 tersebut.
Harianjogja.com, JOGJA-Wakil Ketua DPRD III yang juga Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DIY, Dharma Setiawan mendukung langkah Sultan.
Advertisement
Menurut dia, Sabda Tama dan Sabda Raja merupakan paugeran tertinggi Kraton. Sultan sedang melakukan penyempurnaan paugeran. (Baca Juga : http://jogja.solopos.com/baca/2015/05/04/sabda-raja-sultan-dprd-minta-penjelasan-sultan-600664">SABDA RAJA SULTAN : DPRD Minta Penjelasan Sultan)
Dharma mengatakan apa yang dilakukan Sultan tidak melanggar UUK. UUK mengamanatkan Sultan yang jumeneng akan menjadi Gubernur, tanpa mensyaratkan gelar tidak boleh diubah. UUK juga mengakui kedaulatan Kraton untuk menyusun paugeran sendiri sepanjang tidak melanggar konstitusi.
"Semoga penyempurnaan paugeran bisa segera terlaksana dan cukup rinci sehingga tidak menimbulkan pergesekan di kemudian hari," kata Dharma akhir pekan lalu.
Dharma menambahkan, terkait perubahan UUK yang tersangkut paut dengan nomenklatur gelar, pada
dasarnya tidak mengubah substansi UUK.
“Yang perlu diubah adalah nomenklatur saja. Hal itu, mirip dengan penggunaan kata provinsi yang tidak digunakan lagi dalam tata pemerintahan daerah. Nomenklatur diubah tanpa mengubah subtansi, dimana kata provinsi dihilangkan dan langsung disebut DIY," jelas Dharma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Airlangga: Lima Program Prioritas Presiden Bisa Tampung 3 Juta Lebih Pekerja
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Ini Progres Kasus Mafia Tanah Kas Desa untuk Uruk Tol Jogja-Solo
- 425 Angkatan Kerja Disabilitas Kulonprogo Mayoritas Berwirausaha
- JCW Sebut Penyelewengan TKD Terjadi Lagi Bukti Lemahnya Pengawasan
- Fasilitas Pengelolaan Sampah Jadi Listrik Akan Dibangun di Bantul
- Ribuan Pesilat dari 50 Perguruan Berkumpul, Bukti Jogja Aman
Advertisement
Advertisement