Advertisement
KASUS NATA DE COCO : Petani Minta Dukungan Sultan

Advertisement
Kasus nata de coco, petani menemui Sultan untuk meminta dukungan.
Harianjogja.com, JOGJA-Asosiasi Petani Nata De Coco DIY menemui Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kepatihan, Rabu (6/5/2015). Mereka minta dukungan Sultan agar bisa beroperasi kembali dalam memproduksi bahan baku nata de coco.
Advertisement
Ketua Asosiasi Nata De Coco DIY, Nana Hapsari Putri mengatakan sudah satu bulan lebih pasca-penggerebekan polisi sampai saat ini petani nata de coco kehilangan pekerjaan.
"Kami harap Sultan bisa bantu kami," kata dia sebelum beraudiensi dengan Sultan.
Nana menyatakan, sampai saat ini belum ada kesimpulan atas tuduhan bahwa produksi nata de coco mengandung logam gara-gara menggunakan pupuk amonium sulfat non food great. Bahkan Nana menuduh ada permainan di balik tuduhan pihak yang menganggap pembuatan nata de coco berbahaya.
Nana mengakui penggunaan amonium sulfat non-food great belum ada regulasi sehingga petani nata de coco tidak bisa dianggap melanggar.
"Sekarang kan petani nata de coco seperti digantung, tidak ada kejelasan, mau beroperasi masih ketakutan," tegas Nana.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DIY, I Gusti Ayu Aryapatni mengatakan, lembaganya belum melakukan uji laboratorium semua unsur dalam pembuatan bahan baku nata de coco. Baru tiga unsur yang diuji. Sejauh ini hasil tersebut masih dibawah standar yang dipersyaratkan.
Gusti Ayu menyatakan, saat ini regulasi tentang penggunaan amonium sulfat sebagai bahan pembantu membuat makanan, masih digodok di pusat.
"Kami belum bisa merespons, hari ini [kemarin] regulasinya masih dibahas," ujar dia.
Ia menambahkan, penggunaan amonium sulfat untuk nata de coco kemasan sudah ada syarat standar nasional Indonesia (SNI). Tapi jika digunakan sebagai bahan penolong, pembuatan bahan baku nata de coco belum ada regulasinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Ribu Penerima Bansos Terindikasi Terlibat Judi Online, Ini Komentar Sosiolog UGM
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
Advertisement
Advertisement