Advertisement

SABDA RAJA JOGJA : Sosiolog UIN Suka : Keluarga Kraton Perlu Musyawarah

Ujang Hasanudin
Jum'at, 15 Mei 2015 - 10:19 WIB
Mediani Dyah Natalia
SABDA RAJA JOGJA : Sosiolog UIN Suka : Keluarga Kraton Perlu Musyawarah HarianJOgja/Gigih M. HanafiPuluhan warga dari jamaah Nahdliyin Mataram melakukan doa serta tahlil di Bangsal Pengapit Ler komplek makam Kotagede, Jogja, Minggu (10 - 5). Kegiatan ini sebagai bentuk keprihatinan mereka terhadap Sabdaraja yang dikeluarkan Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengenai penghapusan gelar Ngabdurrahman Sayidin Panatagama Kalifatullah.

Advertisement

Sabda Raja Jogja diharapkan dapat diselesaikan dengan musyawarah.

Harianjogja.com, JOGJA-Sosiolog Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Muhammad Shodik mengatakan polemik Sabda Raja dan Dawuh Raja sebenarnya persoalan internal Kraton. Namun persoalan dapat berdampak pada masyarakat.

Advertisement

Sebab, menurut Shodik, Sultan saat ini bukan hanya menjadi simbol keluarga Kraton, tapi juga menjadi simbol masyarakat bahkan simbol nasional. Sehingga keputusan Sultan akan menjadi perhatian banyak orang.

Shodik menilai Sultan ingin melakukan perubahan yang besar atau reformasi kultural, menyesuaikan dengan konteks saat ini dengan membawa isu demokrasi dan kesetaraan gender.

Namun isu itu diakuinya akan menimbulkan kecurigaan jika dilakukan dengan cara komunikasi monolog (sepihak).

"Maka musyawarah keluarga perlu dikuatkan," kata Shodik saat dihubungi, Kamis (14/5/2015)

Musyawarah keluarga, sambung Shodik, dibutuhkan.

"Karena perubahan mendalam dan mendasar butuh kajian mendalam," tegas dia.

Menurut Shodik, jalan satu-satunya untuk mengakhiri konflik yang terjadi di internal Kraton adalah musyawarah semua krabat Kraton. Sebab, jika tidak, tak menutup kemungkinan polemik Kraton akan dimanfaatkan oleh pihak luar yang memiliki kepentingan

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Warga Iran Dukung Langkah Pemerintah Menyerang Israel

News
| Sabtu, 20 April 2024, 12:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement