Advertisement
UKM JOGJA : Pengrajin Belum Siap Hadapi Pasar

Advertisement
UKM Jogja terutama untuk bidang kerajinan masih lemah dalam sisi pemasaran.
Harianjogja.com, JOGJA-Sekitar 100 pengrajin di Jogja belum siap menghadapi pasar secara langsung. Masih lemahnya jiwa marketing atau pemasaran disinyalir menjadi penyebabnya.
Advertisement
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jogja Tri Kirana Muslidatun menyebutkan baru 60% dari 240 pengrajin tergabung dalam Dekranasda yang bisa memasarkan produknya secara langsung. Menurutnya, ketidakmampuan memasarkan mengerucut pada satu sebab, yakni kekurangmampuan pengrajin dalam mengelola diri dan waktu. Ia mencontohkan, beberapa pengrajin tidak bisa konsisten membuka kiosnya karena disibukkan dengan rutinitas yang lain.
"Kalau bisa mengatur waktu, kios dapat konsisten buka dan produk mereka dengan mudah didapati masyarakat," ujarnya di sela-sela pembukaan pameran karya istimewa di Griya UMKM Jogja, Jumat (5/6/2015).
Sejauh ini, Dekranasda Jogja rutin melakukan pendampingan, seperti, pelatihan dasar membatik, pelatihan display, penjualan online, pelatihan manajemen keuangan, produksi, pembuangan limbah, dan sebagainya. Ana menambahkan pengrajin di Jogja masih didominasi batik yang mencapai 50%, sisanya perak dan lain-lain.
Walikota Jogja Haryadi Suyuti meminta Dekranasda supaya mengarahkan pengrajin menghasilkan produk yang berkualitas.
"Agar produk Jogja semakin dicari banyak orang dan dikenal baik," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama dibuka pameran lomba motif batik yang menghadirkan 20 desain dalam selembar kain. Rencananya, karya pemenang lomba akan digunakan sebagai seragam PNS Jogja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sempat Rusak Akibat Gempa Magnitudo 5,0, Kini Masjid Al-Hidayah Bandung Jadi Ramah Gempa
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Ini Jadwal SPMB 2025 SMA/SMK Negeri DIY, Ada Pendaftaran Gelombang 1 dan Gelombang 2
- Dimas Diajeng Sleman 2025, Mahasiswa UNY dan UGM Jadi Pemenang
- Gudang CV Keiros di Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp4,5 Miliar
- Rektor UGM hingga Pembimbing Akademik Digugat ke PN Sleman karena Masalah Ijazah
- Kasus Penipuan Tanah dengan Korban Mbah Tupon, Menteri ATR Sebut Belum Tergolong Mafia Tanah
Advertisement