Advertisement

SENGKETA TANAH WUKIRSARI : Pengelola Makan Pertanyakan Alasan Penolakan

Arief Junianto
Rabu, 17 Juni 2015 - 17:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
SENGKETA TANAH WUKIRSARI : Pengelola Makan Pertanyakan Alasan Penolakan Gabungan warga Dusun Cempluk-Mangunan saat menggelar aksi demonstrasi di Balaidesa Mangunan, Senin (15/6/2015) siang. (JIBI/Harian Jogja - Arief Junianto)

Advertisement

Sengketa tanah Wukirsari, Pemdes Mangunan menyayangkan adanya aksi warga yang menentang pembangunan makam di Desa Wukirsari.

Harianjogja.com, BANTUL-Forum Peduli Masyarakat Mangunan (FPMM) menolak pembangunan makam di Wukirsari, Bantul. Pencemaran air sumur dan akses jalan yang dijadikan alasan.

Advertisement

Yayasan Bunga Selasih sebagai pengelola makam menganggap alasan warga terkesan dibuat-buat. Ketua Umum Yayasan Bunga Selasih, Mukti Abu Yasin mengakui, proses pembangunan makam sudah sesuai prosedur yang berlaku. Bahkan, izin dari Pemerintah Pusat juga sudah ada.

Mukti Abu Yasin membantah jika warga Dusun Cempluk turut dalam aksi penolakan tersebut. Dia mengaku memiliki bukti tanda tangan sekitar 50 orang warga Dusun Cempluk sebagai bukti persetujuan mereka atas pembangunan makam. Saat ini pembangunan makam itu masih dalam tahap pembebasan lahan. Yayasan juga sudah membayar lunas tanah bersertifikat yang akan digunakan sebagai makam. Sedangkan sisanya baru dibayar 50% hingga proses sertifikasi dan balik nama selesai.

Dihubungi terpisah, Pemerintah Desa (Pemdes) Mangunan menyayangkan adanya aksi warga yang menentang pembangunan makam di Desa Wukirsari. Pasalnya, selain lokasi pembangunannya ada di luar Desa Mangunan, Pemdes Mangunan juga menilai pembentukan Forum Peduli Masyarakat Mangunan (FPMM) ilegal.

Kepala Desa Mangunan Poniyat mengakui, pembentukan forum tidak jelas karena tidak melibatkan Pemerintah Desa Mangunan.

"Kami tak pernah diundang saat warga membentuk forum itu, kok sekarang malah gembar-gembor menolak pembangunan makam yang lokasinya jelas-jelas di luar desa," ujarnya saat dihubungi,  Selasa (16/6/2015) siang.

Tak hanya itu, penolakan itu terlalu berlebihan. Menurutnya, tuntutan warga agar pembangunan makam itu ditolak bisa dengan mudah dibantah oleh pihak pengelola.

"Kalau pun misalnya pihak pengelola bersedia, mereka bisa kok membangun akses jalan menuju makam dengan tidak melalui desa kami," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

IPW Desak Polisi Menahan Firli Bahuri, Ini Alasannya

News
| Selasa, 05 Desember 2023, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya

Wisata
| Jum'at, 01 Desember 2023, 19:12 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement