Advertisement
Belajar Bahasa Inggris Sambil Menanam Pohon

Advertisement
Belajar Bahasa Inggris sambil menanam pohon dilakukan oleh Jogja English Course and Community bekerja sama dengan Sanggar Tik Tuk mengajak anak-anak di Dusun Glondong, Desa Purwobinangun, Pakem, Sleman
Harianjogja.com, SLEMAN – Jogja English Course and Community bekerja sama dengan Sanggar Tik Tuk menggelar acara penghijauan di Dusun Glondong, Desa Purwobinangun, Pakem, Sleman, Minggu (10/1/2016). Kegiatan ini mengangkat tema “New Year, New Plan(t)s”.
Advertisement
Penanggung jawab acara, Sri Indah Ambarwati mengatakan acara ini mengajak belasan anak-anak untuk ikut ambil bagian. Hal ini untuk mengajak anak-anak peduli penanaman pohon di daerah hulu Sungai Boyong.
“Sungai Boyong akhir-akhir ini ekosistemnya semakin rusak karena adanya penambangan pasir di area tersebut. Makanya butuh adanya penghijauan kembali,” kata Sri disela-sela acara.
Sri mengaku tema yang diangkat ini terinspirasi dari isu pemanasan global. Dewasa ini setiap individu perlu memiliki kesadaran untuk mengurangi dampak pemanasan global, salah satunya bisa dilakukan dengan penanaman pohon.
“Saya berharap merayakan tahun baru tidak hanya melulu terbatas pada menyalakan kembang api saja. Harus memiliki tindakan yang bisa diaplikasikan untuk kepentingan masyarakat luas,” kata Sri.
Sri melanjutkan selain agenda utama penanaman pohon, acara ini juga diisi dengan permainan-permainan bahasa Inggris untuk anak-anak Sanggar Tik Tuk. Anak-anak bisa belajar mengenal bahasa Inggris dengan lebih santai.
“Pembelajaran bahasa Inggris terasa lebih santai dan menyenangkan saat dilakukan dengan acara menanam pohon. Anak-anak yang ikut sangat bersemangat,” kata Sri yang mengaku baru bisa menanam 50 pohon Trembesi.
Salah satu aktivis peduli lingkungan yang juga warga setempat, Pambudi Sulistyo mengatakan mendukung acara ini. Menurutnya agenda penanaman pohon relevan sebagai salah satu langkah menjaga keseimbangan ekosistem di hulu sungai.
“Acara penanaman pohon seperti ini sangat bagus. Ini bukti perlawanan kita terhadap perusak lingkungan,” kata pria berambut gondrong itu.
Pambudi berharap kegiatan ini bisa dilakukan secara berkesinambungan. Bukan hanya oleh anak-anak tapi juga perusahaan. Hingga kini sudah jarang orang yang melakukan penghijauan kembali setelah erupsi gunung Merapi 2010 silam.
“Dua tahun terakhir sudah mulai jarang orang menanam pohon di lereng gunung Merapi. Harapan kami kegiatan ini kembali menggugah keinginan masyarakat luas dalam penanaman pohon. Agar lereng gunung Merapi makin hijau,” kata Pambudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

7 Orang Tewas dan Puluhan Luka dalam Tragedi Runtuhnya Jembatan yang Menimpa Kereta di Rusia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Korban Penganiayaan di Ponpes Ora Aji Dilaporkan ke Polisi Atas Tuduhan Pencurian
- Akhir Pekan Long Weekend Libur Kenaikan Yesus Kristus, Stasiun Lempuyangan Padat
- Razia Miras Oplosan di Bantul, Polisi Hanya Beri Teguran dan Imbau Pedagang Tak Lagi Menjual
- Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Kawasan Malioboro Jogja Dipadati Wisatawan
- Per 1 Juni, Daops 6 Jogja Tambah KA dengan Tarif Khusus, Berikut Daftarnya
Advertisement
Advertisement