Advertisement
PEMULANGAN ANGGOTA GAFATAR : Kembali ke Kampung Halaman, Mantan Gafatar Bingung Melanjutkan Hidup

Advertisement
Pemulangan anggota Gafatar menyisakan masalah kelanjutan hidup mereka
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) akhirnya dikembalikan ke masyarkat setelah menjalani program rehabilitasi di Balai Latihan Kerja selama tiga hari. Namun keberlanjutan nasib mereka masih menjadi tanda tanya, karena jatah hidup yang diberikan hanya untuk waktu dua minggu.
Advertisement
Sejumlah warga pun menyuarakan adanya kebijakan khusus untuk melanjutkan kehidupan mereka. Terlebih lagi, jatah hidup yang diberikan hanya untuk dua minggu. Kondisi itu sangat bertolak belakang dengan keadaan saat melakukan transmigrasi mandiri di Mempawah, Kalimantan Barat, di mana eks anggota itu sudah merasa nyaman dan tenteram di sana.
“Kami belum tahu mau apa? yang jelas untuk saat ini, kami pulang ke rumah dulu,” kata salah seorang mantan anggota Gafatar Suparti, Jumat (5/2/2016).
Dia pun berharap adanya bantuan khusus untuk modal usaha. Pasca-dipulangkan paksa, Suparti mengaku tidak memiliki apa-apa, karena seluruh perabotan rumah yang dimiliki dijual untuk berangkat ke Pulau Kalimantan tiga bulan yang lalu.
“Kalau rumah itu masih milik orang tua. Hanya saja, untuk melanjutkan hidup kami butuh modal, yang setidaknya bisa untuk membuka usaha kecil-kecilan,” ungkapnya.
Selama proses rehabilitasi di BLK, Suparti mengaku mendapatkan pendampingan kejiwaan dari dokter spesialis kejiwaan di RSUD Wonosari. Dalam kegiatan itu, eks anggota diharapkan bisa kembali berbaur dengan masyarakat seperti sedia kala sebelum pergi.
“Untuk saat ini yang kami pikirkan bagaimana melanjutkan hidup lagi, tidak mungkin kalau hanya berharap dari jatah hidup yang diberikan,” ujar wanita asli Gedangsari itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Afriansyah Noor, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Pilihan Prabowo
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Raperda Pemakaman Kota Jogja Disahkan, Atur Regulasi Makam Tumpang
- Sultan Berharap Pengembang Jalan Utara-Selatan Maksimalkan Potensi Pansela
- Puluhan Motor di Gunungkidul Tak Lolos Uji Emisi Kendaraan
- Dinsos Sleman: SR Gunakan 5 Hektare TKD di Margodadi Seyegan
- Dwipanti Jadi Perempuan Pertama yang Menjabat Sekda DIY
Advertisement
Advertisement