Advertisement
KENAKALAN PELAJAR : Polsek Sleman Siaga Tawuran

Advertisement
Kenakalan pelajar terus ditekan.
Harianjogja.com, SLEMAN - Polsek Sleman selalu bersiaga untuk mengantisipasi karena wilayah tersebut rawan tawuran pelajar. Polisi juga melakukan pencegahan melalui deklarasi antitawuran di sejumlah sekolah.
Advertisement
Kapolsek Sleman Kompol Teguh Sumartoyo mengakui, Sleman termasuk sentral wilayah yang biasanya kerap menjadi ajang tawuran pelajar. Beberapa kali pihaknya mengamankan pelajar dari kecamatan lain yang melakukan tawuran di Sleman, tidak hanya pelajar SMA namun juga SMP. Oleh sebab itu pihaknya mengagendakan penanganan tawuran ini secara serius terutama dengan melakukan pencegahan.
Pihaknya telah menggelar deklarasi anti tawuran di SMP 1 Sleman pekan lalu. Gerakan itu diharapkan dapat memicu semangat pelajar di Kecamatan Sleman agar tidak mudah terprovokasi untuk tawur.
"Sleman ini sentral wilayah jadi pencegahan harus kita mulai dari sini," ungkapnya, Selasa (9/2/2016).
Selain itu, pihaknya juga mulai menggelar upacara rutin bersama sembilan sekolah di Sleman. Pelaksanaan upacara diikuti oleh petugas Polsek Sleman sekaligus melakukan melakukan pembinaan. Selain itu melakukan diskusi antar kelompok pelajar untuk menampung keluhan mereka terutama berkaitan dengan benih-benih yang berpotensi menimbulkan tawuran.
"Kita harus menampung keluhan mereka untuk diberikan solusi, memecahkan masalah mereka," tegasnya.
Pencegahan juga dilakukan dengan melakukan patroli di sejumlah titik rawan tawuran seperti tempat nongkrong pelajar. Serta lokasi titik yang memungkinkan bertemunya pelajar dari dua sekolah yang berlainan. Hari Sabtu, kata dia, kerap menjadi waktu untuk tawuran para pelajar di Sleman sepulang dari sekolah.
Kepala SMPĀ 1 Sleman Nugroho Wahyudi menyambut baik langkah Polsek Sleman dalam mencegah tawuran. Ia menilai dengan adanya ikrar atau deklarasi anti tawuran, siswa nanti akan mengimplementasikan dengan sendirinya. Sehingga angka tawuran bisa ditekan.
"Yang susah dikendalikan saat di luar sekolah. karena pergerakan mereka luas, bahkan ada yang memakai motor," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement