Advertisement
PERTANIAN BANTUL : Penyakit Tanaman Bermunculan

Advertisement
Pertanian Bantul terganggu dengan keberadaan penyakit tanaman.
Harianjogja.com, BANTUL- Kerusakan tanaman padi di Bantul tidak hanya disebabkan serangan hama wereng. Jamur dan hama uret kini juga menyerang lahan petani.
Advertisement
Petani pernah melaporkan kejadian ini ke Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) pertanian. Kemudian turun bantuan pestisida dan obat ramuan. Sayangnya pestisida yang diberikan sedikit sedang obat ramuan tak berefek.
Alhasil, petani terpaksa membeli sendiri pestisida seharga Rp25.000 satu sachet. Kondisi ini memberatkan petani karena meningkatkan biaya produksi.
Apabila penanggulangan hama ini tidak berhasil, diperkirakan produksi padi pada musim tanam kali ini turun hingga 40%. Satu hektare lahan di Selopamioro selama ini mampu menghasilkan empat hingga lima ton padi.
Sebelumnya, Ketua Kelompok Tani Dusun Patehan, Gadingsari, Sanden, Sumartono mengatakan, sebanyak 17 hektare lahan petani terserang hama wereng. Buruknya cuaca ditengarai memicu munculnya berbagai hama penyakit tanaman.
"Serangan wereng itu juga cepat sekali. Sementara ini ada bantuan pestisida dari Dinas Pertanian," papar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Pelajar Jogja Isi Liburan Sekolah dengan Lestarikan Budaya Jawa, Belajar Geguritan hingga Aksara Jawa
- Puluhan Warga Gunungkidul Ingin Bekerja di Luar Negeri, Taiwan Jadi Tujuan Favorit
- 22 Orang Tersengat Ubur-Ubur di Pantai Selatan, Wisatawan Diminta Waspada
- Pelunasan PBB-P2 Triwulan Kedua di Bantul Sudah Terkumpul Rp43,7 Miliar
- HUT Bhayangkara ke-79, Kapolres Bantul Beri Hadiah Umroh ke Anggota Terbaik
Advertisement
Advertisement