Advertisement
FENOMENA LGBT : Psikolog : Dapat "Disembuhkan" dengan Cara Ini

Advertisement
Fenomena LGBT jika dibiarkan dapat mengakibatkan tak ada lagi generasi.
Harianjogja.com, JOGJA – Lesbian, Gay, Biseks dan Transgender (LGBT) yang belakangan menjadi kontroversi di beberapa kalangan pada dasarnya dapat disembuhkan.
Advertisement
Hal tersebut mengemuka dalam talkshow: LGBT Bisa Disembuhkan dan Workshop Intervensi Terapi Spiritual untuk Penanganan LGBT, di gedung Rektorat Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Sabtu (28/5/2016).
Psikolog sekaligus Dosen Universitas Mercu Buana Jakarta, Muhammad Iqbal, dalam paparannya menuturkan, pendekatan yang bisa dilakukan untuk penyembuhan LGBT adalah dengan dengan pengembangan (modifikasi) holistik, meliputi Sosial budaya, Spiritual religi, Organo biologis dan Psikologis.
“Selain itu, peran orang tua juga penting terutama dalam memantau media yang digunakan di rumah. Bimbing anak tentang apa yang mereka lihat di sekitarnya. Bina ikatan cinta yang kuat dengan anak (bonding). Etika berpakaian dan mandi harus tegas. Terapkanlah nilai, moral dan agama yang kuat dalam keluarga. Batasi penggunaan gadget,” paparnya seperti rilis yang Harianjogja.com, terima Selasa (31/5/2016).
Menurutnya, LGBT merupakan “proxy war” yang perlu diwaspadai oleh Indonesia. LGBT sendiri merupakan bentuk labelling yang disebabkan penyimpangan seksual atau orientasi seksual yang dipengaruhi oleh budaya dan globalisasi, pornografi, faktor social learning dan pengaruh lingkungan seperti pengaruh bullying atau pencabulan sesama jenis.
“Maraknya komunitas LGBT juga mendorong mereka tetap menjadi pelaku LGBT. Ini merupakan gangguan karena jika fakta ini membesar, kemungkinan tidak akan ada lagi generasi,” tegasnya.
Ketua Program Magister Psikologi Profesi Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Rahma Widyana, menambahkan, kegiatan talkshow LGBT Bisa Disembuhkan ini merupakan rangkaian dari kegiatan Dies Natalis Universitas Mercu Buana Yogyakarta yang ke-30 tahun.
“Tema ini dilatarbelakangi oleh fenomena LGBT yang sangat terbuka dan memprihatinkan. Sehingga kami ingin mengedukasi masyarakat kampus maupun umum mengenai informasi yang benar tentang LGBT, faktor pendukungnya dan bagaimana tahapan intervensi holistik untuk penanganan kasus LGBT,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Kekurangan Siswa, SMP Ma'arif Yani Kulonprogo Resmi Ditutup, Siswanya Diminta Pindah Sekolah
- SPMB 2025, Jalur Afirmasi Tambahan Sudah Terpenuhi, Sejumlah SMA/SMK di DIY Masih Kekurangan Siswa
- Harganas Harus Mengusung Semangat Inklusif dan Kolaboratif
- Tol Jogja-Kulonprogo, 1.187 Bidang Tanah Dibebaskan, Uang Ganti Kerugian Tembus Rp1,3 Triliun
- Penjelasan BMKG Soal Udara Dingin "Bediding" di Jogja
Advertisement
Advertisement