Advertisement
KEUANGAN DAERAH : Sleman Telat Serahkan Laporan Keuangan

Advertisement
Keuangan daerah Sleman belum diketahui hasil audit di BPK
Harianjogja.com, SLEMAN- Hasil audit keuangan Pemkab Sleman oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) belum turun. Belum keluarnya hasil audit BPK tersebut disebabkan Pemkab telat menyerahkan laporan keuangan kepada BPK.
Advertisement
Hal itu diakui oleh Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Sleman, Rini Murti Lestari. Menurutnya, Pemkab terlambat menyerahkan berkas laporan keuangan kepada BPK. Pemkab baru menyerahkan laporan pada Maret, padahal laporan itu seharusnya diserahkan kepada BPK pada Februari lalu.
Rini berkilah, keterlambatan tersebut disebabkan oleh peralihan sistem laporan keuangan yang dilakukan Pemkab. Saat ini Pemkab menerapkan Sistem Informasi Akuntansi Dinas Daerah (Siadinda) untuk Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPD), dan Sistem Informasi Manajemen Tata Usaha Keuangan Dinas Daerah (Simakda) untuk SKPKD di DPKAD.
"Tetapi BPK sudah menyelesaikan pemeriksaan laporan keuangan kami.
Rencananya, awal Juni ini hasil pemeriksaan dapat kami terima," tutur Rini saat ditemui di kantor dinasnya, Selasa (31/5/2016).
Sekadar diketahui, Badan Pemeriksa Keungan (BPK) DIY sudah menyerahkan hasil audit keuangan masing-masing Pemda. Kabupaten Kulonprogo dan Gunungkidul sudah menerima status wajar tanpa pengecualian (WTP), sementara Sleman belum memperoleh hasil laporan tersebut. Namun Rini optimistis, status laporan keuangan WTP dapat dipertahankan Pemkab Sleman seperti tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Turki Ajak Masyarakat Dunia Tuntut Israel atas Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Libur Akhir Tahun, Sat Pol PP DIY Siagakan Ratusan Personel SRI Jaga Kawasan Pantai
- Bawaslu DIY Kesulitan Menindak Kampanye Terselubung Anggota Dewan Petahana
- Kekayaan Guru Besar UGM Sekaligus Wamenkumham Eddy Hiariej Tersangka Suap, Punya 4 Rumah Rp23 Miliar di Sleman
- Meski Pembinaan Rutin Digelar, Parkir Liar Bak Mati Satu Tumbuh Seribu
- Terlibat Mafia Tanah Kas Desa, Jagabaya Caturtunggal Ditahan Kejati DIY
Advertisement
Advertisement