Advertisement
RETRIBUSI WISATA BOCOR : Banyaknya Jalan Tikus Jadi Celah

Advertisement
Retribusi wiisata Bantul berpotensi bocor
Harianjogja.com, BANTUL- Jelang libur wisata Lebaran, jalan tikus menuju objek wisata di sejumlah pantai selatan di Bantul bertebaran. Jalan tikus yang tidak dijaga berpotensi mengakibatkan kebocoran retribusi masuk objek wisata.
Advertisement
Pantauan media ini, jalan tikus menuju sejumlah pantai selatan di Bantul tersebar di wilayah bagian barat maupun timur. Jalan tikus tersebut antara lain berada di sekitar Dusun Cangkring, Poncosari, Srandakan yang dapat digunakan menjadi jalur masuk objek wisata Pantai Baru maupun Kwaru. Jalan tikus juga terdapat di Dusun Karanganyar, Gadingharjo, Sanden.
Sedangkan di wilayah timur di area Pantai Parangtritis dan Pantai Depok, jalan tikus juga ditemukan di jalan menuju laboratorium Geospasial. Sejumlah jalan tikus tersebut tidak dijaga oleh petugas. Selama ini petugas hanya berjaga di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) jalur utama menuju objek wisata.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bantul Bambang Legowo mengakui maraknya jalan tikus yang kerap menjadi jalur wisatawan menuju sejumlah objek wisata. Jalur tersebut biasanya lebih banyak dilalui sepeda motor daripada kendaraan roda empat.
Selama ini diakuinya, terjadi kebocoran retribusi masuk objek wisata karena adanya jalan tikus tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri PU Targetkan 66 Sekolah Rakyat Dapat Diresmikan Prabowo Juli 2025
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Petugas BPBD Bantul Evakuasi Pekerja yang Tersengat Listrik di Banguntapan
- Belasan Peserta Seleksi PPPK Tahap II di Sleman Gugur Tanpa Lalui Seleksi Kompetensi
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
Advertisement