Advertisement
TRADISI SLEMAN : Warga Pandowoharjo Hidupkan Lagi Tradisi Tedun
Advertisement
Tradisi Sleman yakni tedun di Pandowoharjo dihidupkan lagi
Harianjogja.com, SLEMAN- Masyarakat Dusun Tlacap-Grojogan Desa Pandowoharjo, Sleman akan menggelar merti dusun. Kegiatan budaya tersebut berlangsung selama sembilan hari, mulai Kamis (1/9/2016) hingga Sabtu (10/9/2016).
Advertisement
Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Aditya Noor mengatakan, kegiatan tersebut digelar sebagai wujud syukur warga kepada Tuhan. Wujud syukur tersebut diejawantahkan melalui rangkaian kegiatan yang erat kaitannya dengan semangat kerukunan, kebersamaan, pelestarian lingkungan dan budaya lokal.
“Event ini kami laksanakan untuk menghormati para pendahulu yang pernah menyelenggarakan event serupa,” jelasnya kepada wartawan di Angkringan Joglo, Rabu (31/8/2016).
Menurutnya, kegiatan merti dusun tersebut dikonsep berbeda dengan kebanyakan merti dusun di daerah lainya. Pihaknya memasukkan sejumlah unsur selama pelaksanaan merti dusun, mulai unsur budaya, kesenian, kemanusiaan, lingkungan dan kompetisi.
"Ada lomba mewarnai untuk anak-anak dan pemilihan Dimas Diajeng Dusun yang pertama kali digelar. Kami juga memasukkan unsur edukasi dengan memberikan pelatihan kepada warga," katanya.
Aditya mengatakan, dari sejumlah kegiatan yang akan dilaksanakan ada salah satu upacara adat yang dihidupkan kembali, yakni upacara adat tedun. Upacara tersebut saat ini sudah banyak ditinggalkan orang sehingga nyaris tidak diketahui oleh anak-anak.
“Upacara tedun dulu digelar sehari setelah masa tanam padi. Itu berbeda dengan upacara adat wiwit. Saat Tedun nanti hanya ada prosesi doa dan tembang saja kemudian 500 jenang sumsum dibagikan kepada masyarakat," ujarnya.
Dijelaskan Kepala Desa Pandowoharjo Sleman, Catur Sarjumiharta, sebagai rintisan desa budaya pihaknya menyiapkan kegiatan tersebut secara matang. Tidak hanya upacara dan tradisi adat yang ditampilkan selama kegiatan. Warga juga memamerkan kuliner khas.
“Kegiatan ini baru sekali dibuat besar-besaran. Selain menampilkan potensi-potensi kebudayaan, juga akan digelar penamana pohon di Daerah Aliran Sungai. Ini bukan karena Pandowoharjo kekurangan air, tetapi untuk menjaga kelestarian alam,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pengungsi Bencana Sumatera Bakal Terima BLT Minimal Rp8 Juta
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- 371 Ribu Kendaraan Masuk DIY hingga Hari Keempat Operasi Lilin
- Kasus Penipuan Perusahaan, Vonis YAM Diperberat Pengadilan Tinggi
- Warga Demangan Jogja Olah Sampah Organik dengan Biopori
- UMP DIY 2026 Resmi Diumumkan, Kulonprogo Alami Kenaikan Tertinggi
- Kebersamaan Tumbuh Lewat Lomba Pohon Natal di GKR Baciro
Advertisement
Advertisement



