Advertisement

Pembangunan Kesehatan Diarahkan pada Promotif dan Preventif daripada Pengobatan

Ujang Hasanudin
Jum'at, 18 November 2016 - 13:59 WIB
Nina Atmasari
Pembangunan Kesehatan Diarahkan pada Promotif dan Preventif daripada Pengobatan Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun setyaningastutie diajak foto selfie oleh masyarakat di Alun-alun Selatan. (Ujang Hasanudin/JIBI - Harian Jogja)

Advertisement

Pembangunan kesehatan diarahkan pada promotif dan prefentif

Harianjogja.com, JOGJA-Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaningastutie mengajak masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat dengan dengan melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, memperbanyak makan buah dan sayur, serta aktiv mengecek kesehatan.

Advertisement

"Sisihkan penghasilan untuk biaya kesehatan," kata Pembayun disela-sela acara senam massal acara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Alun-alun Selatan Jogja, Jumat (18/11/2016) pagi.

Senam massal yang diikuti 900 warga DIY itu juga dimeriahkan dengan pameran produk kesehatan dan berbagai Usaha Kecil Menengah (UKM). Menurut Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan DIY, Inni Hikmatin, dari hasil survei yang dilakukan bahwa warga DIY lebih banyak menghabiskan gajinya untuk beli pulsa, kosmetik, dan rokok. Namun ia tidak merinci hasil survei tersebut.

Pembayun mengatakan saat ini pembangunan kesehatan diarahkan pada promotif dan preventif ketimbang pengobatan. Angka kematian akibat penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, diabetes dan lainnya terus meningkat.

Tidak ada antisipasi lain kecuali mencegah dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat, asupan gizi yang seimbang, melakukan aktivitas gerakan fisik, serta aktif melakukan cek kesehatan secara berkala. "Karena biaya pengobatan cukup memberatkan," kata Pembayun.

Selain itu, Pembayun juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai ancaman penyakit demam berdarah dengan membersihkan lingkungan, selalu melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Pihaknya tidak menganjurkan untuk melakukan pengasapan atau pogging karena pogging hanya membunuh nyamuk dewasa dan tidak sampai memberantas jentik nyamuk.

Selama ini, kata dia, banyak korban demam berdarah karena disebabkan terlambat mengambil keputusan, terlambat mengantar ke rumah sakit, dan terlambat mendapat pelayanan. "Jangan ragu untuk datang ke puskesmas-puskesmas, semua fasilitas puskesmas sekarang sudah memadai," tandas Pembayun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement